Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang yang Ditelanjangi dan Disiksa 10 Seniornya Ingin Berhenti Kuliah

Kompas.com - 03/10/2022, 14:06 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Mai, ibu dari ALP (19), mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Sumatera Selatan, yang menjadi korban kekerasan seniornya, mengatakan, anaknya trauma dianiaya dan berencana untuk berhenti kuliah.

Mai mengatakan, ALP dianiaya dan ditelanjangi seniornya di organisasi kampus saat mengikuti pendidikan dasar (diksar) di Bumi Perkemahan Gandus, Kota Palembang.

Baca juga: Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang Ditelanjangi dan Dianiaya 10 Seniornya, Wajah Korban Disundut Rokok

Wajah ALP babak belur dan juga terdapat bekas sundutan rokok.

Baca juga: Polisi yang Diduga Paksa Sopir Travel Bayar Tilang Rp 600.000 dan Ancam UU ITE karena Direkam Disebut Sudah Beri Slip Biru

"Karena kasus ini, anak saya jadi kepikiran untuk putus kuliah. Parahnya saat kejadian, ALP sampai ikut ditelanjangi oleh pelaku," ujar Mai, Minggu (2/10/2022) dikutip dari Sripoku.

Baca juga: Polisi yang Diduga Paksa Sopir Travel Bayar Tilang Rp 600.000 dan Ancam UU ITE karena Direkam Disebut Sudah Beri Slip Biru

Saat ini ALP sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina di Jakabaring Palembang, untuk mendapat perawatan.

"Tadi siang (Minggu) kami larikan ke rumah sakit dan dia (ALP) masih belum bisa dibesuk dulu. Jujur, dari semalam saya terus-terusan menangis bila membayangkan saat anak saya diperlakukan seperti binatang, biadab sekali mereka," ujar Mai.

Sementara, kakak ALP, ZL, mengatakan, ALP disiksa oleh lebih dari 10 seniornya di organisasi kampus karena membocorkan rahasia internal organisasi yang diikuti.

"Apa yang adik saya bocorkan itu sesuai fakta. Diksar itu ada biaya Rp 300.000, mencakup keseluruhan. Tapi setiap peserta masih diminta sembako. Adik saya membocorkan rahasia itu ke teman-temannya yang pembela kebenaran. Rupanya ketahuan oleh orang-orang sesama organisasi (panitia diksar)," ujarnya.

Terkait kabar bahwa kasus ini akan diarahkan ke mediasi, ZL mengaku belum mengetahui hal tersebut.

Meski demikian, dia sangat berharap adanya ketegasan dari pihak kampus kepada pelaku kekerasan adiknya.

Penjelasan pihak kampus

Ketua Tim Investigasi UIN Raden Fatah Palembang Kun Budianto ketika dikonfirmasi mengatakan, pihak kampus saat ini sedang mencari informasi secara lengkap terkait kejadian tersebut.

Pihak kampus telah membentuk tim untuk mengusut tuntas kejadian yang menimpa ALP.

Diketahuii diksar organisasi yang diikuti ALP digelar 29 September hingga 2 Oktober 2022.

“Kami sudah buat tim investigas, nanti akan dibuktikan secara lengkap kejadiannya seperti apa,”kata Kun, Senin (3/10/2022).

Kun mengaku, pihak kampus akan mengambil tindakan tegas kepada para pelaku yang melakukan kekerasan terhadap ALP bahkan sampai tahap pemberhentian bila terbukti ikut serta menganiaya korban.

“Sanksinya nanti pihak kampus yang kasih. Namun, untuk tindakan kriminal polisi yang akan mendalami. Kita kampus ada aturan dan itu nantinya akan diberikan bila ada pelanggaran,” ujarnya.

Pihak UIN Raden Fatah juga telah membesuk korban yang kini sedang di rawat di Rumah Sakit Hermina Jakabaring Palembang.

Namun, Kun enggan memberikan secara pasti mengenai kondisi ALP saat ini.

“Untuk kondisi korban tidak bisa kami utarakan ke media,” ujarnya.

Selain itu, terkait izin diksar yang digelar UKM Litbang yang berlangsung di Bumi Perkemahan Gandus, saat ini juga sedang dilakukan pemeriksaan oleh pihak kampus.

“Penyelenggarnya nanti kami panggil untuk dimintai keterangan, apakah resmi atau tidaknya kegiatan itu,”ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul BREAKING NEWS: Pelecehan Mahasiswa UIN di Palembang, Korban Dipaksa Senior Buka Baju Saat Diksar

Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul: 'Biadab Sekali Mereka' Tangis Orangtua Mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang, Tahu Anak Disiksa Senior.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Tumbuhkan Perekonomian Lamongan, Pemkab Lamongan Optimalkan Reforma Agraria 

Regional
Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Hampir Dua Tahun Tak Terungkap, Keluarga Almarhum Iwan Boedi Tagih Hasil Penyelidikan ke Polisi

Regional
Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Momen Korban Perampokan Duel dengan Pelaku, Uang Ratusan Juta Rupiah Berhamburan

Regional
Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Teken MoU dengan LCH, Pak Yes Ingin Showroom Produk-produk Unggulan Lamongan Terus Berkembang

Regional
Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Pilunya Apriani, Bocah 1 Tahun Penderita Hidrosefalus yang Butuh Dana Berobat ke Bali

Regional
Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Dorong Realisasi Program Lamongan Sehat, Bupati Lamongan Resmikan Poliklinik II RSUD Dr Soegiri

Kilas Daerah
Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Video Mesum di Salah Satu Lapas Jateng Ternyata Dibuat sejak 2020

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Dijual di Atas HET, 800 Tabung Elpiji Milik Agen Nakal Disita Polisi

Regional
Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Hadapi Pilkada, Elite Politik di Maluku Diminta Tak Gunakan Isu SARA

Regional
Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Diisukan Maju Pilkada Semarang dengan Tokoh Demokrat, Ini Kata Ade Bhakti

Regional
Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Korban Kasus Dugaan Pencabulan di Kebumen Bertambah Jadi 6 Orang Anak, 1 Positif Hamil

Regional
Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Sebelum Tewas, Wanita Tinggal Kerangka di Wonogiri Miliki Hubungan Asmara dengan Residivis Kasus Pembunuhan

Regional
Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Pilkada Kota Semarang, Sejumlah Pengusaha dan Politisi Antre di PDI-P

Regional
Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Beredar Video Mesum 42 Detik di Lapas, Kemenkumham Jateng Bentuk Tim Khusus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com