Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
SAPA PEMIMPIN

Capaian Gubernur Arinal Selama 3 Tahun Memimpin Lampung, Nilai Ekspor Tumbuh sampai Angka Kemiskinan Turun

Kompas.com - 03/10/2022, 10:28 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Arinal menambahkan, Indonesia tidak harus impor jika sepuluh provinsi mendapatkan perlakuan khusus atau prioritas dari pemerintah atau kementerian untuk menghasilkan produk tertentu.

“Provinsi lainnya tidak usah dipaksa seperti itu (Lampung), tetapi mengembangkan komoditas prioritas lainnya. Setelah itu boleh, dong, barter, seperti yang kami lakukan dengan Bangka Belitung,” ungkapnya.

Dia mencontohkan, pihaknya akan mengambil kebijakan untuk membatasi ekspor kopi maksimal 60 persen untuk mencukupi konsumsi dalam negeri.

Sebab, kata Arinal, kopi berkualitas di Indonesia masih kurang banyak. Untuk itu, dia akan berupaya mengajak berbagai pihak mendistribusikan kopi dari Lampung.

Adapun perkembangan ekspor Lampung secara keseluruhan meningkat 53,82 persen pada periode Januari sampai Desember 2021 dengan nilai sebesar 4.837,14 juta dollar AS dibandingkan periode 2020 sebesar 2.217,03 juta dollar AS.

Baca juga: Polisi Gagalkan Penjualam 3.000 Benih Lobster Hasil Illegal Fishing di Lampung

Pangsa terbesar ekspor Lampung berasal dari ekspor lemak dan minyak hewan/nabati (CPO) sebesar 32,03 persen, bahan bakar mineral sebesar 23,55 persen, serta kopi, teh, dan rempah-rempah sebesar 13,31 persen.

Capaian pembangunan Pemprov Lampung lainnya adalah indeks pembangunan manusia (IPM) Lampung yang meningkat sebesar 69,9 pon pada 2021 atau meningkat dari 69,6 pada  2020 dan 69,57 pada 2019. 

Kemudian, rata-rata pengeluaran per kapita Provinsi Lampung pada 2021 dalam sebulan meningkat menjadi Rp 1.030.579 dari sebelumnya Rp 974.423 pada 2020 dan Rp 929.024 pada 2019.

Berikutnya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Provinsi Lampung pada 2021 mencapai 4,69 persen atau lebih rendah dari rata-rata nasional sebesar 6,49 persen.

Kinerja penurunan kemiskinan Pemprov Lampung juga berjalan cukup baik. Tingkat kemiskinan Provinsi Lampung per Maret 2021 sebesar 12,62 persen, lalu turun menjadi 11,67 persen per September 2021 atau di bawah rata-rata nasional sebesar 9,71 persen.  Kemudian, per Maret 2022, tingkat kemiskinan Lampung turun lagi menjadi 11,57 persen.

Baca juga: Jatuh ke Bendungan saat Selfie, Warga Tanggamus Lampung Tewas Tenggelam

Pada 2020, kinerja penurunan kemiskinan Pemprov Lampung menempati peringkat ke-12 nasional dan menempati peringkat ke-14 nasional pada 2021.

Sementara itu, inflasi gabungan Lampung pada 2021 cukup stabil dan terkendali yakni sebesar 2,19 persen. Cabai merah, cabai rawit, minyak goreng, daging ayam ras, dan beras menjadi komoditas yang mempunyai andil besar terhadap inflasi.

Pertumbuhan sektor konstruksi

Selain sektor pertanian yang terus tumbuh, laju pertumbuhan ekonomi sektor konstruksi di Lampung mengalami peningkatan.

Hal tersebut seiring dengan peningkatan mobilitas masyarakat dan kegiatan ekonomi Lampung dan laju pertumbuhan ekonomi di bidang pengadaan air, pengelolaan sampah, dan lainnya.

Arinal berharap, kedatangan Menteri Investasi Bahlil Lahadalia pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober bisa dimanfaatkan para kepala daerah di Lampung untuk menarik investor ke Lampung.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com