Selain itu, Imran menyatakan kotanya juga punya potensi alam yang perlu dukungan banyak pihak agar bisa dimaksimalkan.
Salah satu potensi itu adalah paparan sinar Matahari melimpah yang bisa mendukung usaha perkebunan kopi di daerah tetangga seperti Bener Meriah dan Aceh Tengah.
“Ke depan bagaimana Lhokseumawe punya dry storage untuk kelola padi, pinang, kopra termasuk kopi. Karena, tanpa kita sadari, selama ini dari Aceh Tengah dan Bener Meriah mengeringkan kopi di Lhokseumawe,” sebut Imran.
Baca juga: Infrastruktur Gas Arun akan Dimanfaatkan Sebagai Hub LNG
Keberadaan dry storage juga dirasa dapat mempermudah serta mempercepat distribusi hasil perkebunan karena Lhokseumawe punya pelabuhan dan bandar udara.
Tidak hanya itu, hasil perikanan Lhokseumawe yang melimpah juga dipandang Imran sebagai potensi daerahnya yang belum tergarap secara optimal.
“Bagaimana ke depan Lhokseumawe dibangun cold storage untuk mengelola perikanan laut dan pengelola sayur dan buah-buahan,” ujarnya.
Imran mengungkapkan, sudah ada beberapa perusahaan asing yang kembali melirik daerahnya untuk pengembangan industri petrokimia.
Beberapa perusahaan asing semisal Federal Oil dan Repsol diklaim telah mulai bergerak untuk menjajaki peluang investasi.
Baca juga: Mitra Binaan CSR Perta Arun Gas Tetap Produktif di Tengah-tengah Pandemi Corona
Tindakan serupa juga disebut dilakukan beberapa investor dari Korea Selatan.
“Ini kita harap bisa beri multiplier effect signifikan ke industri perikanan, umkm, termasuk industri pertanian,” sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.