KOMPAS.com - Askar alias Pak Guru tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya pada Kamis (29/9/2022) petang di pegunungan Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).
Pria kelahiran 1988 itu merupakan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ia menjadi anggota MIT terakhir yang diburu aparat keamanan.
Setelah tewasnya Askar apakah kelompok MIT sudah berakhir?
Terkait itu, pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, memberikan pandangannya.
Baca juga: Daftar DPO MIT Poso Habis, Polisi Masih Buru Simpatisan
Stanislaus mengatakan, Askar merupakan kombatan. Meski demikian, dengan tewasnya kombatan terakhir, ia melihat ideologi kekerasan di daerah Sulteng masih ada.
"Berkaca dari persitiwa beberapa tahun lalu, saat itu ada teroris yang melakukan perampokan, ia ditembak mati. Namun, saat pemakaman, ada masyarakat mengelu-elukan emreka. Dari kasus itu, saya melihat di pihak masyarakat ada simpatisan. Untuk saat ini MIT tidak ada kombatan, tetapi ada simpatisan," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (30/9/2022).
Menurut Stanislaus, pemerintah harus segera bertindak agar simpatisan-simpatisan tersebut tidak "naik kelas" menjadi kombatan.
Bagaimana seharusnya yang dilakukan pemerintah?
"Ini harus dilawan dengan deradikalisasi. Perlu ada tokoh-tokoh yang mengawal mereka, tak hanya tokoh agama. Harus ada kontra radikasliasi. Di sini, pemerintah tidak bisa kerja sendirian," ucapnya.
Baca juga: Diduga Ada Bom di TKP, Jenazah DPO Teroris Pak Guru Batal Dievakuasi
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulteng Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyampaikan hal yang senada dengan Stanislaus.
Ia menuturkan, pihaknya masih memburu simpatisan dari kelompok MIT. Simpatisan-simpatisan itu berada di wilayah Sulteng, khususnya Poso.
Setelah tewasnya Askar, Rudy menerangkan bahwa pihaknya bakal terus menggencarkan sosialisasi pendekatan terhadap para simpatisan yang masih tersisa. Ini diharapkan agar Poso semakin kondusif.
Baca juga: Jenazah DPO Teroris Terakhir di Poso, Askar Alias Pak Guru, Berhasil Dievakuasi
Untuk itu, pelaksanaan operasi satgas Madago Raya di Poso masih terus dilanjutkan.
"Mengenai operasi yang pasti kami akan koordinasi dengan Mabes Polri dan mungkin operasi akan dilanjutkan dengan nama yang lain, karena tadi sudah disampaikan masih banyak simpatisan. Jadi, kami akan berupaya menurunkan tensi simpatisan demi keamanan bersama untuk Poso," ungkapnya di halaman Pos Komando Taktis (Poskotis) Satgas Madago Raya, Desa Tokorondo, Kecamatan Poso Pesisir, Jumat.
Baca juga: Hasil Otopsi, Kapolda Sulteng Pastikan DPO Teroris Askar Tewas
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Poso, Mansur | Editor: Robertus Belarminus)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.