Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Askar, DPO Terakhir Teroris MIT Dikenal Ahli Rakit Bom, "Pak Guru" Tewas Ditembak Satgas Madago Raya

Kompas.com - 30/09/2022, 22:45 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Penulis

KOMPAS.com - Askar tewas dalam kontak tembak dengan Satgas Madago Raya pada Kamis (29/9/2022) petang di pegunungan Desa Kilo, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Pria berjuluk Pak Guru itu merupakan anggota kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT). Ia adalah anggota MIT terakhir yang diburu aparat keamanan.

Dikutip dari Tribun Palu, sebelum bergabung dengan MIT, Askar menjadi anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) di Bima, Nusa Tengga Barat.

Usai mendapat undangan dari Santoso, pimpinan MIT kala itu, Askar pindah ke Poso.

Baca juga: Hasil Otopsi, Kapolda Sulteng Pastikan DPO Teroris Askar Tewas

Bersama kedua rekannya, yakni Abu Alim alias Ambo dan Nae alias Galuh, Askar mulai mengikuti pelatihan bersama kelompok MIT Poso pada 2014.

Ia lantas dikenal memiliki keahlian merakit bom.

Laki-laki kelahiran 1988 itu terlibat dalam 10 kasus pembunuhan terhadap warga sipil di sejumlah daerah di Sulteng, seperti Kabupaten Poso, Kabupaten Sigi, dan Kabupaten Parigi Moutong.

Perbuatan tersebut dilakukan Askar dalam rentang waktu tahun 2017 hingga 2021.

Baca juga: Jenazah DPO Teroris Terakhir di Poso, Askar Alias Pak Guru, Berhasil Dievakuasi

 

Baku tembak dengan Satgas Madago Raya

Usai baku tembak yang menewaskan Askar, tim Satgas Madago Raya berhati-hati saat hendak mengevakuasi jenazah Pak Guru.

Pada Kamis malam, Kasatgas Operasi Madago Raya Kombes Polisi Arif Budiman mengatakan bahwa di sekitar tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan barang-barang yang dicurigai adalah bom.

"Cuaca dan kondisi medan sangat berat,sebelum proses evakuasi, tim harus menunggu Jibom mengingat ada benda mencurigakan berupa tas yang diduga bom," ujarnya.

Baca juga: Diduga Ada Bom di TKP, Jenazah DPO Teroris Pak Guru Batal Dievakuasi

Dalam konferensi pers pada Jumat (30/9/2022), polisi memperlihatkan barang bukti milik Askar yang disita dari TKP, yakni satu pucuk senjata api jenis pistol, tiga buah bom rakitan yang sudah diurai, parang, dan beberapa amunisi dari berbagai kaliber.

Selain itu, polisi juga menyita barang-barang lainnya yang dibawa Askar saat pelarian, seperti peralatan memasak, bumbu masakan, lampu penerang, dan buah-buahan.

Baca juga: Daftar DPO MIT Poso Habis, Polisi Masih Buru Simpatisan

Pandangan pengamat

Pengamat terorisme dan intelijen, Stanislaus Riyanta, menuturkan, MIT merupakan kelompok teroris yang berafiliasi ke ISIS. Namun, kelompok ini bergerak secara ekslusif dan tidak membaur dengan masyarakat.

Pergerakan mereka banyak dilakukan di hutan dan pegunungan.

Di mata Stanislaus, MIT adalah kelompok yang kejam karena mereka juga melakukan aksi teror terhadap masyarakat sipil.

"Mereka melakukan teror terhadap masyarakat yang dianggap musuh. Selain itu, mereka juga melakukan serangan ke tempat ibadah dan aparat keamanan," ucapnya saat dihubungi Kompas.com, Jumat.

"MIT ini kelompok teroris terkejam di Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: DPO Teroris Askar Alias Pak Guru Diduga Tewas dalam Kontak Tembak di Poso

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Poso, Mansur | Editor: Khairina, Robertus Belarminus), TribunPalu.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Pengedar Narkoba Ditangkap di Semarang, Barang Bukti Sabu 1 Kg, Diduga Jaringan Fredy Pratama

Regional
Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Momen Mantan Gubernur NTB Ditanya soal Perselingkuhan dengan Istri Terdakwa saat Jadi Saksi Persidangan

Regional
Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Apple Mau Tanam Modal di Indonesia, Pemkot Tangerang Buka Peluang Investasi bagi Perusahaan Multinasional

Regional
Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Joget di Atas Motor, Empat Remaja di Mamuju Ditangkap Polisi

Regional
Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Pembobol Kartu ATM di NTT Ternyata Oknum Satpam Rumah Sakit

Regional
Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Klaim Kantongi Restu SBY, Yophi Prabowo Positif Maju Pilbup Purworejo

Regional
Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Ajang Gowes Siti Nurbaya, Bersepeda Sambil Wisata di Padang

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Rabu 24 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com