Dimana, aksara ini menggambarkan suku-suku kata, mirip dengan hiraga Jepang. Sehingga, bukan alphabet seperti halnya huruf latin.
Tradisi aksara Lota dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, salah satunya menjadi pelajaran muatan lokal.
Sebab, jika proses regenerasi terputus dimungkinkan generasi masa depan NTT mengenal aksara Lota melalui sejarah.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id dan nasional.kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.