Wo'i merupakan tradisi etnik Ende, yaitu semacam syair dalam aksara lota yang dibacakan pada saat sunatan, pembangunan rumah, dan pesta penikahan.
Wo'i berisikan sambutan bagi kedatangan kerabat, silsilah keluarga, dan doa-doa supaya hajatan berjalan baik.
Baca juga: Aksara Sunda: Sejarah dan Jumlahnya
Aksara Lota telah diteliti oleh sejumlah peneliti. Dalam portal kebudayaan.kemdikbud.go.id disebutkan bahwa tradisi menulis aksara Lota terabaikan setelah aksara latin dikenal.
Di sisi lain, orang tua lebih mementingkan pengetahuan membaca dan menulis aksara Arab dibandingkan aksara Lota.
Disebutkan juga, aksara Lota termasuk jenis silabik (syllabic writing, syllabibography, syllable writing).
Dimana, aksara ini menggambarkan suku-suku kata, mirip dengan hiraga Jepang. Sehingga, bukan alphabet seperti halnya huruf latin.
Tradisi aksara Lota dapat dikembangkan melalui jalur pendidikan, salah satunya menjadi pelajaran muatan lokal.
Sebab, jika proses regenerasi terputus dimungkinkan generasi masa depan NTT mengenal aksara Lota melalui sejarah.
Sumber:
kebudayaan.kemdikbud.go.id dan nasional.kompas.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.