MANOKWARI, KOMPAS.com - Kapolda Papua Barat Irjen Daniel Tahi Monang Silitonga mengatakan, Kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) diduga sebagai dalang penembakan empat pekerja proyek pembangunan Jalan Trans Bintuni Maybrat.
Dugaan tersebut berdasarkan hasil penyelidikan kepolisian. Di sisi lain, kelompok TPNPB-OPM juga mengaku bertanggung jawab atas penyerangan itu.
"Iya benar kelompok TPNPB" kata Daniel, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Penembakan Pekerja di Teluk Bintuni, Polisi: Ada 4 Korban Meninggal Dunia
Menurut polisi, kelompok TPNPB-OPM yang menembak pekerja proyek jalan Trans Bintuni Maybrat dipimpin Manfret Fatem.
Kelompok itu menyerang dan menembak 14 pekerja, empat di antaranya meninggal dunia, Kamis (29/9/2022). Jenazah korban masih disandera para pelaku.
Manfret Fatem, menurut catatan polisi, adalah buronan dalam peristiwa penyerangan Pos koramil Kisor Maybrat akhir 2021.
Selain Fatem polisi juga menduga Pimpinan Batalion Kowip, Barnabas Mu; Pimpinan Batalion Moskona Marthen Aikingik; serta batalion Ovir Simon Orocomna dan Pimpinan Batalion Aikyum Mathias Aisasior; dan pimpinan batalion Sair Paulinus Mu terlibat dalam penyerangan Koramil Kisor Maybrat dan penembakan para pekerja di Teluk Bintuni.
Seluruh nama-nama itu kini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Baca juga: Penembakan Pekerja di Teluk Bintuni, Polisi: Ada 4 Korban Meninggal Dunia
Sementara Juru Bicara TPNPB OPM Sebi Sambom mengonfirmasi bahwa peristiwa penembakan pada Kamis sore itu merupakan tanggung jawab dari kelompoknya di bawah komando TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Denny Moss dan Zakarias fatem
"Kami siap bertanggung jawab atas tindakan ini. Kami sudah sampaikan perjuangan kami ini bukan minta uang atau proyek, kami minta merdeka" kata Sebi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.