Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Supar dan Keberadaan 4 Tempat yang Digunakan untuk Menahan Mereka yang Diduga Terlibat G30S

Kompas.com - 30/09/2022, 17:55 WIB
Slamet Priyatin,
Khairina

Tim Redaksi

 

KENDAL,KOMPAS.com- Peristiwa Gerakan 30 September 1965, banyak menimbulkan korban, baik itu nyawa maupun psikis.

Seperti yang dialami oleh Supar (76), warga Darupono Kecamatan Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal

Sebab, kakek tersebut harus menjalani tahanan dan penyiksaan karena dinyatakan terlibat dalam peristiwa G 30 S. Padahal, ia yang waktu itu menjadi perangkat desa tidak tahu apa-apa.

“Saya tidak tahu apa-apa. Saya waktu itu cuma ikut Lembaga Kebudayaan Rakyat ( Lekra),” kata Supar, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Siapa Dua Pahlawan Revolusi yang Gugur pada Peristiwa G30S di Yogyakarta?

Supar, yang ditemui oleh Kompas.com di rumahnya menambahkan, dirinya tidak tahu peristiwa G 30 S. Ia hanya pelaku seni.

“Tahu-tahu, saya dijemput massa saat berada di kebun dan dibawa ke kantor kawedanan Kaliwungu,” ujar Supar.

Supar mengaku beruntung. Sebab, massa yang membawa dia ada yang baik sehingga ketika ada massa lain yang akan menghakimi dirinya dicegah.

“Yang lainnya, dipukuli massa di jalan menuju kawedanan,” jelas Supar.

Supar bercerita, sesampai di kawedanan ia diinterograsi. Tetapi, dirinya tetap bersikeras, tidak tahu menahu soal pemberontakan G 30 S. Ia tetap menegaskan, bahwa dirinya adalah seniman yang tergabung dalam Lekra.

“Saya tahunya kan berkesenian. Saya tetap menjawab itu. Tapi yang menginterogasi tidak mau tahu, karena Lekra bentukan PKI. Saya tetap di penjara, tapi tidak dipukuli,” ujar Supar.

Baca juga: Biografi Brigjen Katamso, Korban Peristiwa G30S di Yogyakarta

Di penjara yang ada disekitar kawedanan Kaliwungu, Supar bertemu dengan beberapa orang Kaliwungu sekitarnya. Di antaranya adalah almarhum Sutikno (Babe) yang kemudian dibuang di Pulau Buru.

“Saya 2 hari ditahan di tahanan yang ada disekitar Kawedanan, kemudian dipindah di gudang beras yang ada di Plantaran Kaliwungu. 2 minggu di situ, saya dipindah di Nusa Kambangan dan bebas tahun 1971,” jelas Supar.

Supar mengaku, banyak cerita pahit yang ia alami saat menjadi tahanan politik. Tapi, ia tidak mau cerita karena tidak ingin anak cucunya tahu penderitaannya.

“Semua sudah berakhir. Semoga Indonesia terus aman, dan tidak ada lagi peristiwa seperti G 30 S. Kasihan rakyat, yang tidak tahu apa-apa,” harap Supar.

Empat tahanan

Tahanan manakah yang pernah digunakan untuk menahan warga, di antaranya Supar,  yang diduga terlibat G 30 S tahun 1965 di Kabupaten Kendal?

Halaman:


Terkini Lainnya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com