Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Penurunan Kemiskinan Jatim 2022 Terbaik Nasional, Khofifah Siap Tancap Gas Lagi

Kompas.com - 30/09/2022, 17:04 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

Berbagai program perlindungan sosial juga telah disalurkan Pemprov Jatim dalam upaya memberikan penguatan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Beberapa di antaranya adalah bantuan usaha kelompok usaha bersama (Kube), program wanita rawan sosial ekonomi (WRSE), program zakat produktif yang menggandeng Baznas Jatim dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), program asistensi sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), dan lainnya.

Khofifah menambahkan, saat ini pihaknya juga aktif menyalurkan bantuan sosial (bansos) dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) guna mencegah bertambahnya kemiskinan potensial dengan membantu masyarakat ekonomi rentan.

Bantuan tersebut diwujudkan melalui berbagai program yang totalnya mencapai Rp 257 miliar.

"Ada bantuan nelayan, ada bantuan untuk driver ojek online dan mikrolet, kemudian bantuan untuk penyandang disabilitas, serta untuk pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM),” katanya.

Baca juga: Pesan Khofifah kepada 300 Kepala Desa di Jatim: Jangan Ada Korupsi di Semua Lini

Dia menyebutkan, pihaknya terus melakukan berbagai upaya terus untuk meningkatkan daya beli masyarakat melalui operasi pasar di 25 titik.

“Semua adalah ikhtiar yang dilakukan secara simultan oleh berbagai elemen strategis demi menyejahterakan warga masyarakat Jawa Timur,” jelasnya.

Kerja konkret dan detail

Sementara itu, Presiden Jokowi dalam sambutannya meminta semua pihak bekerja konkret dan detail.

Dia juga mengajak semua pihak, baik kementerian lembaga, pemerintah provinsi dan kabupaten atau kota, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bergotong royong menghadapi inflasi seperti saat menangani pandemi Covid-19.

Baca juga: 9 Pemda Jadi Contoh Reformasi Birokrasi Penanggulangan Kemiskinan, Ini Rinciannya

"Kita harus kompak, harus bersatu, dari pusat, provinsi kabupaten kota sampai ke bawah, begitu juga dengan kementerian lembaga seperti saat menghadapi Covid-19. Di Indonesia fiskal dan moneter harus berjalan beriringan," pintanya.

Jokowi juga meminta semua untuk berhati-hati terhadap ketidakpastian yang saat ini terjadi. Dia mencontohkan, resesi global pada tahun ini dan tahun depan masih dalam keadaan yang sama.

Kemudian, inflasi dan kenaikan barang dan jasa menjadi hal yang paling menghantui setiap negara.

Namun, Jokowi mengingatkan, hal yang paling penting adalah penyelesaian di ujung terkait kenaikan barang dan jasa. Hal itu pun menjadi tanggung jawab bersama.

Terkait hal tersebut, dia memaparkan, ada tiga hal utama yang perlu dilakukan. Pertama, pengendalian inflasi pangan yang menjadi kontributor tertinggi penyebab inflasi.

Baca juga: Wapres Minta Anggaran Penanganan Kemiskinan Digunakan Lebih Efektif

Caranya adalah memperbanyak produksi beberapa komoditi seperti cabai dan hortikultura lainnya, memangkas biaya angkut melalui pembiayaan dari APBD, melibatkan UMKM dan Koperasi.

Halaman:
Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com