Selain langka, harga gas elpiji juga naik Rp 2.000. Awalnya, harga gas elpiji bersubsidi Rp 17.000 sekarang naik menjadi Rp 19.000 per tabung.
"Sampai sekarang saya tak tahu kenapa bisa naik," ujar dia.
Menurutnya, kenaikan harga terjadi seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minya (BBM).
Sebenarnya, Lilik tak mempersoalkan naiknya harga gas elpiji yang penting stok ada.
"Mahal tidak masalah, yang penting barang ada," imbuhnya.
Baca juga: Sneevliet, Pembisik Semaoen Ketua PKI Pertama Saat Menghimpun Massa di Semarang
Penjual gas elpiji lainnya, Setia Budi menambahkan, suplai gas melon di tokonya juga menurun drastis. Dia mengaku penurunan stok sekitar 60 persen.
"Penurunannya bisa sampai 60 persen ini," kata Budi.
Dia juga mengeluhkan permintaan yang sekarang sering kosong sejak tiga hari lalu. Sekarang hanya bisa stok gas elpiji 3 kilogram sekitar 10-12 tabung per hari.
"Minimnya pasokan membuat para pembeli resah," imbuh dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.