Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Madihin, Sastra Lisan di Banjar, Latar Belakang dan Fungsi

Kompas.com - 30/09/2022, 15:25 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Madihin adalah salah satu sastra lisan di Banjar, Kalimantan Selatan.

Madihin merupakan kesenian yang telah ditetapkan sebagai  warisan budaya tak benda asal Kalimantan Selatan pada 2012.

Pada perkembangannya, madihin telah menyebar ke berbagai wilayah di luar Kalimantan Selatan, seperti Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, bahkan ke beberapa kebupaten di Provinsi Jambi dan Riau.

Latar Belakang Madihin

Diperkirakan, keberadaan Madihin telah berkembang sejak tahun 1800, yakni setelah Islam masuk dan berkembang di Kalimantan.

Kelahiran madihin banyak dipengaruhi oleh kesenian Islam, yaitu kasidah dan syair-syair yang bercerita dan dibaca oleh masyarakat Banjar.

Alat musik yang digunakan dalam kesenian Mahidin adalah terbang madihin, yaitu alat musik semacam rebana atau gendang.

Baca juga: Mengenal Dulmuluk, Kesenian Teater Tradisional Sumatera Selatan

Pertunjukan Madihin

Madihin merupakan suguhan pentas monolog oleh satu atau dua orang seniman tradisional. Pentas tersebut merangkai syair dan pantung yang diiringi dengan musik gendang khas Banjar.

Biasanya, kesenian madihin melemparkan sindiran-sindiran, pesan sosial, atau moral dengan kosa kata yang menggelitik dan lucu.

Kata-kata yang digunakan muncul secara spontan menggunakan bahasa Melayu setempat atau bahasa Banjar.

Kesenian ini Madihin akan diiringin dengan alat musik tradisional yang dipukul oleh pemadihin sendiri atau orang lain.

Fungsi Madihin

Mahidin ditampilkan dengan beragam fungsi mulai hiburan, nasihat, media informasi, pengarahan agama, dan media hiburan untuk mengumpulkan massa.

Biasanya madihin tampil dalam acara perkawinan, sunat rasul, hajatan, hari- hari besar (kenegaraan, daerah, atau keagamaan), kampanye partai politik, khitanan, menyambut tamu leluhur, khitanan anak, kelahiran anak, pesta penen, tolak bala, upacara hukum adat, dan lain sebagainya.

Baca juga: Mengenal Topeng Bali, dari Sejarah Singkat hingga Kesenian

Pertunjukan Madihin biasanya ditampilkan pada malam hari sesuai dengan waktu acara, namun pada saat ini madihin juga ditampilkan pada siang hari sesuai permintaan.

Dahulu, Madihin ditampilkan di tempat terbuka, seperti halaman atau lapangan dengan panggung ukuran 4 X 3 meter. Saat ini, Madihin kerap dipertunjukkan di dalam gedung pertunjukkan.

Sumber:

smanegeri2tanggul.sch.id

dapobas.kemdikbud.go.id

rri.co.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com