LUMAJANG, KOMPAS.com - Gelombang tinggi di Pantai Bulurejo, Kecamatan Tempursari, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur yang terjadi sepekan terakhir, membuat tujuh rumah warga ambruk disapu gelombang laut.
Sugito (63), seorang warga yang rumahnya hancur mengatakan, gelombang tinggi dan abrasi terjadi hampir setiap tahun.
Biasanya, gelombang tinggi hanya merusak beberapa struktur bangunan rumah warga.
Namun, menurut Sugito, beberapa hari lalu, gelombang abrasi dibarengi dengan curah hujan tinggi menyebabkan banjir. Akibatnya, rumah miliknya dan warga lain hanyut terbawa air.
Baca juga: Tiang Listrik Desa Terdampak Abrasi di Karawang Kerap Roboh, PLN Terkendala Akses Jalan
"Tiap tahun rumah warga rusak kena abrasi, ini yang terakhir ada tujuh rumah hilang kena ombak 4 meter, untung warga sudah ngungsi dulu," kata Sugito di Lumajang, Jumat (30/9/2022).
Akibat kejadian ini, bagian bangunan depan rumah Gito ambruk dan langsung hilang tersapu ombak.
Sedangkan, beberapa rumah warga lainya hanya menyisahkan sebagian dinding dan beberapa di antaranya sudah hilang terseret gelombang air laut.
"Kalau rumah saya cuma bagian depan saja yang ambruk, tapi sudah tidak bisa dihuni lagi, yang lain lebih parah bahkan hilang tersapu ombak," imbuhnya.
Kapolres Lumajang AKBP Dewa Putu Eka D, S.I.K M.H, membenarkan adanya rumah warga yang mengalami rusak berat dan hilang.
"Di desa bulurejo Kecamatan Tempursari tepatnya di Pantai Tempursari kebetulan ada warga kita yang di sini terdampak abrasi air laut, air pasang yang mengakibatkan pasirnya tergerus oleh air pasang bahkan beberapa rumah sudah hilang," ujarnya.
Baca juga: Harga BBM Naik, Pengusaha Pertashop di Lumajang Terancam Gulung Tikar
Sementara, Kepala Desa Bulurejo Rohman Adi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan tempat relokasi untuk warga yang terdampak abrasi.
Tempat relokasi itu terletak di Dusun Karang Menjangan, di atas lahan milik perhutani seluas 3 hektare. Tercatat, sudah ada 94 kepala keluarga yang menghuni tempat relokasi.
"Saat ini ada 94 KK yang sudah tinggal di tempat relokasi, beberapa masih dalam tahap pembangunan hunian," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.