Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zulhas ke Lampung, Perajin Tempe Curhat Sulit Produksi karena Harga Kedelai Naik

Kompas.com - 30/09/2022, 12:34 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Para perajin tempe dan tahu di Provinsi Lampung "curhat" kepada Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan tentang harga kedelai yang naik.

Para pengrajin ini mengeluh harga yang naik membuat produksi menjadi terbatas.

Salah satu perajin tempe dan tahu asal Lampung Utara Sukasih menuturkan selisih harga kedelai yang saat ini berlaku sangat jauh dengan harga sebelumnya.

Baca juga: Mendag Zulhas Janji Lindungi Petani Tembakau agar Tidak Rugi

Menurutnya, harga kedelai sebelumnya berkisar Rp6.200 - Rp6.400 per kilogram (kg).

"Kenapa harga kedelai berubah, kemarin (naik) jadi Rp11.000-an, sekarang jadi Rp13.000-an," kata Sukasih saat audiensi Mendag Zulkifli Hasan dengan perajin tempe dan tahu di Bandar Lampung, Jumat (30/9/2022).

Sukasih mengungkapkan, harga kedelai yang makin naik membuat pengrajin kecil sepertinya menjadi kesulitan produksi.

"Harapannya jangan melambung lagi, Pak Menteri," kata Sukasih.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Lumajang Kurangi Produksi

Sukasih juga khawatir dengan subsidi yang akan diberikan kepada pengrajin nanti jika tidak berkelanjutan.

"Penginnya meski subsidi berakhir, masih bisa menikmati kedelai dengan harga yang terjangkau," kata Sukasih.

 

Begitu juga dengan Edi Suardi, perajin tempe dan tahu asal Kota Bandar Lampung.

Menurutnya, pengrajin kecil dengan jumlah produksi dibawah 50 kg per hari bisa dibantu modal usaha.

"Harga bahan baku, kedelai makin naik, buat kami yang modal kecil ya sangat kesulitan," kata Edi.

Baca juga: Perajin Tempe dan Tahu di Surabaya Mogok karena Kedelai Mahal, Ini yang Dilakukan Armuji

Menjawab keresahan para perajin ini, Mendag Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan akan ada skema subisidi dari pemerintah.

"Nanti dibantu subdisi, misalnya nanti subsidi diberikan secara berangsur secara kolektif," kata Zulhas.

Zulhas menilai, saat ini kedelai masih bergantung pada impor dari luar negeri. Sehingga harganya pun menyesuaikan dengan harga dunia.

Baca juga: Harga Kedelai Naik, Perajin Tempe di Palembang Mulai Kurangi Jumlah Produksi

Zulhas mengatakan sebenarnya ada solusi yang bisa berguna secara jangka panjang untuk masalah kedelai ini.

"Kita harus swasembada, nanti kedelai dibeli oleh pemerintah, kita harus cari bibit yang bagus," kata Zulhas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Pembunuhan di Wonogiri, Pelaku Kubur Jasad Kekasih di Pekarangan Rumah

Regional
Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Kronologi Tentara Amerika Meninggal di Hutan Karawang, Sempat Terpisah Saat Survei Latihan Gabungan

Regional
Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Bea Cukai Temukan Truk Berisi Jutaan Batang Rokok Ilegal Tak Bertuan di Kalbar

Regional
Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Siswi SMA yang Simpan Bayinya di Koper Ternyata Sedang Magang

Regional
TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

TKW Asal Cianjur Diduga Jadi Korban Kekerasan Majikan di Irak, Kini Minta Dipulangkan ke Indonesia

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

2 Perempuan Indonesia Kabur Saat Hendak Dijadikan Penghibur di Malaysia

Regional
[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

[POPULER REGIONAL] Rencana Satyalancana untuk Gibran dan Bobby | Demi Anak, Ayah Nekat Curi Susu

Regional
Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com