Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Rumah Jenderal Ahmad Yani di Purworejo, Masih Terawat hingga Kini

Kompas.com - 30/09/2022, 06:17 WIB
Bayu Apriliano,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Jelang peringatan G30S/PKI tentu ingatan kita akan tertuju pada tujuh pahlawan revolusi yang gugur di sebuah sumur daerah Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur.

Salah satu pahlawan revolusi tersebut adalah Jenderal Ahmad Yani yang lahir di Kabupaten Purworejo Jawa Tengah. Ahmad Yani lahir pada tanggal 19 Juni 1922 di keluarga trah Wongsoredjo.

Keluarganya bekerja di sebuah pabrik gula di Desa Jenar, yang kala itu dimiliki oleh Belanda. Meski orangtua Ahmad Yani bekerja di pabrik gula, mereka mempunyai rumah di Desa Rendeng RT 001 RW 002, Kecamatan Gebang, Purworejo.

Baca juga: Cerita Pahlawan Revolusioner Kolonel Sugiyono yang Larang Keponakannya Jadi Tentara

Di tempat itulah Ahmad Yani dibesarkan. Sampai saat ini rumah berasitektur Eropa zaman dulu tersebut masih terawat dan ditinggali oleh keponakan Ahmad Yani yaitu Aprilia Yudiyanti (52) dan suaminya Bambang Purnawanto (53).

"Iya, Pak Ahmad Yani memang membangun rumah ini terinspirasi arsitektur Eropa karena beliau dulu kan sering ke Eropa," kata Bambang Purnawanto saat ditemui di rumah masa kecil Ahmad Yani tersebut pada Kamis (29/9/2022).

Ahmad Yani merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan keluarga Sardjo Wongsorejo dan Murtini Wongsorejo. Banyak yang belum tahu kalau bangunan bercat abu-abu di tengah Desa Rendeng tersebut adalah tempat Ahmad Yani dibesarkan.

Di rumah dengan luas 1.100 meter persegi tersebut, barang-barang peninggalan sang jenderal juga masih bisa ditemukan. Mulai dari meja kursi tua, ranjang tempat tidur, piagam tulisan tangan hingga almari yang masih dipergunakan sampai saat ini.

"Banyak foto-foto beliau untuk hiasan. Rumah ini sudah beberapa kali dipugar namun masih mempertahankan bentuk aslinya hanya perbaikan seperti genteng, tegelnya (lantainya) yang unik masih kita pertahankan, mungkin sudah tidak ada lagi yang produksi seperti itu," katanya.

Semasa hidupnya jendral bintang dua itu juga menggagas sekolah untuk anak-anak di desanya. Hal itu dilakukan Ahmad Yani karena melihat anak-anak di desanya yang harus menumpang sekolah di desa tetangga yang letaknya lumayan jauh. 

"Waktu itu di Desa tidak ada sekolahan, kalau mau sekolah di tetangga desa seperti di Desa Seren dan Desa Gintungan. Namun setelah peletakan batu pertama selang beberapa bulan ada peristiwa G30S/PKI, selanjutnya sekolah dijalankan oleh ibunya," kata Bambang.

Erna Susilowati (58) Keponakan Ahmad Yani yang lain mengatakan, sosok pahlawan revolusi yang tidak lain adalah pamannya tersebut sudah memiliki jiwa kepemimpinan sejak masih kanak-kanak. Ahmad Yani kecil sudah menjadi pemimpin kelompok bermain di antara teman-teman sebayanya.

Baca juga: Melihat Lubang Buaya Yogyakarta, Lokasi Ditemukannya Jenazah 2 Pahlawan Revolusi

"Saya mengenal pakde saya lewat cerita ibu saya (adik bungsunya Ahmad Yani yang bernama Asinah). Jiwa kepemimpinannya sudah terlihat dari mulai bermain sudah terlihat dia seperti sosok pemimpin. Kalau dengan adik-adiknya (Asmi dan Asinah) beliau sangat sayang sekali," kata dia.

Wanita yang saat ini tinggal di Kabupaten Pati Jawa Tengah ini juga sempat mengikuti upacara pemakaman Ahmad Yani di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta pada 5 Oktober 1965.

"Diceritakan ibu saya dulu saya ikut ke pemakaman pakde di Jakarta, kita dulu naik helikopter sampai solo dan lanjut naik pesawat ke Jakarta," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Asmara Berujung Maut, Wanita di Wonogiri yang Hilang Sebulan Ternyata Dibunuh Pacar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Sedang

Regional
Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Jembatan Menuju Pos Pantau TNI AL di Pulau Sebatik Ambruk, DPRD Desak Segera Bangun Ulang

Regional
11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

11 Tokoh Daftar Pilkada 2024 di Partai Golkar Gunungkidul, Ada Bupati Sunaryanta

Regional
Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Penumpang Kapal di Nabire Kedapatan Bawa 1 Kg Ganja

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com