Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah dan Anak Dibacok Maling di Pematangsiantar, Korban Butuh Biaya Operasi

Kompas.com - 29/09/2022, 16:54 WIB
Teguh Pribadi,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEMATANG SIANTAR, KOMPAS.com - Ayah dan anak di Pematangsiantar, Murianto (64) dan anaknya Ricky (16) dibacok maling hingga terluka parah. Saat ini keluarga Murianto tengah kebingungan, karena tak memiliki uang untuk biaya operasi

Peristiwa pembacokan terjadi di rumah korban di Jalan Patimura, Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Siantar Timur, Kamis (29/9/2022) sekitar pukul 01.30 WIB. Rumah Murianto berdiri di atas sungai dekat rel kereta api.

 

Anak korban, Koko mengatakan, saat malam kejadian, Murianto memergoki seorang pria masuk ke dalam rumah melalui pintu belakang. Keduanya sempat bergumul hingga kegaduhan terdengar adiknya Ricky.

 

Baca juga: Guru SD Tewas Dibacok Rekan Seprofesi, Pelaku Diduga Punya Hubungan Asmara dengan Istri Korban

 

Pria yang mengenakan sebo itu mengancam dan menyerang keduanya menggunakan parang.

 

Murianto pun mengalami luka bacok di tangan kiri, sementara Ricky alami luka di bagian leher dan tangan.

 

Setelah peristiwa itu, kata Koko, pelaku langsung melarikan diri dari pintu depan menemui rekannya yang menunggu di luar.

 

"Pelakunya kemungkinan ada dua orang. Pas malam itu mereka meninggalkan Betor (Becak Bermotor) di dekat rel. Yang dicuri dari rumah cuma handphone," kata Koko.

 

Anggota polisi dari Polsek Siantar Timur turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP. Polisi juga menemukan sebilah parang yang diduga digunakan pelaku untuk membacok korban.

 

Baca juga: 3 Warga NTT Dibacok Seorang Teman Saat Makan Bersama

 

Kepada wartawan, Kapolsek Siantar Timur, Iptu Andre Siregar mengaku pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

 

"Kita sampai sekarang masih melakukan penyelidikan dan mencari pelaku," ungkap dia.

 

Karena kondisi luka Murianto tergolong parah, ia harus dirawat dan  menjalani operasi.

 

Saat ditemui di Rumah Sakit Vita Insani (RSVI) Pematang Siantar, anak korban bernama Julia (32) mengatakan, ayahnya Murianto sebelumnya mengidap penyakit rematik dan hanya mampu berjalan tertatih-tatih. 

 

Bekas buruh bangunan itu tinggal berdiam diri di rumahnya setelah tak mampu lagi bekerja.

 

"Kami kesulitan menanggung biaya operasi. Rumah kami itu jadi sasaran maling karena kami orang tak mampu. Mama sekarang hanya di rumah. Dia syok karena kejadian ini," ucap Julia seraya menangis.

 

Perempuan yang menjadi tulang punggung keluarganya ini menuturkan, pada 2016 rumah mereka pernah kemalingan. Dua sepeda motor raib digondol maling. 

 

"Kami ini keluarga tak mampu, kami orang yang lemah dan bodoh. Baru-baru ini adik saya juga baru ditipu Pendamping PKH, uang di rekeningnya diambil, tolonglah kami, Pak," ucap Julia saat bertemu pihak manajemen RSVI.

 

Sementara itu, Humas RSVI Sutrisno Dalimunthe mengatakan, BPJS tidak mengcover pasien yang mengalami luka kekerasan. 

 

Meski demikian, kata Sutrisno, untuk saat ini pihak RSVI hanya mampu mengurangi biaya pengobatan pasien. 

 

"Dari rumah sakit, kami hanya bisa berikan pengurangan biaya. Jadi kami sarankan agar keluarga pasien minta bantuan dari pemerintah melalui Kelurahan agar disampaikan ke Dinsos," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com