Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi Kelas 3 SD Diduga Dicabuli Gurunya Sebulan Lalu, Polisi Belum Tangkap Pelaku

Kompas.com - 29/09/2022, 15:15 WIB
Defriatno Neke,
Khairina

Tim Redaksi

 

BUTON SELATAN, KOMPAS.com – Seorang bocah perempuan yang masih duduk di kelas 3 sekolah dasar (SD) di Kecamatan Siompu, Kabupaten Buton Selatan, Sulawesi Tenggara menjadi korban pencabulan yang terlupakan dilakukan oknum guru di sekolahnya.

Ironisnya, walaupun keluarga korban telah melapor ke kepolisian, namun pelaku pencabulan tersebut belum juga ditangkap.

“Ini pada saat diketahui sudah dilaporkan ke polsek namun sampai hari ini, belum ada tersangka terhadap kasus ini. Keluarga korban merasa tidak mendapatkan keadilan,” kata Penasihat Hukum Korban, Apriluddin SH, Kamis (29/9/2022).

Baca juga: Istri Dicabuli Kakek, Suami di Berau Kaltim Kaget Anak yang Dilahirkan Ternyata Hasil Pencabulan

Ia menambahkan, keluarga korban kecewa dengan penanganan kasus ini di Polsek Siompu dan sampai hari ini keadaan psikologis korban terganggu. Apalagi, korban merupakan anak berkebutuhan khusus.

“Karena sudah hampir satu bulan, kejadian ini belum ditemukan atau ditangkap tersangkanya. psikis anak ini masih terganggu, masih trauma kalau mengingat sekolah,” ujar April.

Ia mengaku meminta dengan surat ke Polres Buton untuk mengambil alih kasus ini, sehingga kasus pencabulan anak berkebutuhan khusus ini segera ditangani.

Kasus pencabulan ini diketahui setelah korban pulang dari sekolah pada akhir Agustus 2022.

Saat itu, ibu korban membuka pakaian dan menemukan bercak darah dari celana dalam korban.

Korban melihat saat ibu korban menyentuh bagian sensitif korban.

“Dia (korban) menangis terus sampai ketiduran. Kalau buang air kecil dia menangis lagi,” tutur ibu korban JW.

Baca juga: Polda Jateng Kirim Tim Trauma Healing untuk Belasan Siswa Korban Dugaan Pencabulan di Batang

JW mengaku korban menceritakan kejadian yang dialaminya, ada guru yang melakukan pencabulan terhadap korban di dalam kelas.

“Katanya (korban) digosok-gosok begitu pakai tangan sampai sakit,” ucap JW.

Karena sering mengeluh sakit saat buang air kecil, korban dirawat di Rumah Sakit Palagimata Baubau selama tiga hari.

“Kata dokter pengaruh infeksi saluran air kencing disebabkan karena ada yang gosok-gosok,” kata JW.

JW telah melaporkan kasus ini ke Polsek Siompu dan berharap pelakunya segara jika ada dan diadili sesuai aturan hukum yang berlaku.  

Di tempat terpisah, Kapolsek Siompu Iptu Abdul Rahman, saat dikonfirmasi mengaku kasus ini telah masuk laporannya di Polsek pada akhir Agustus 2022 dan memerintahkan anggotanya untuk membawa korban ke puskesmas.

Meski melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yakni orangtua korban, pihak sekolah dan kepala sekolah, namun belum menetapkan tersangka terhadap kasus ini.

“Kami belum menetapkan karena saat melakukan pemeriksaan terhadap anak (korban), ini agak sulit memberikan keterangan, sehingga kami koordinasi secara klinis untuk pemeriksaan pendampingan,” kata Rahman.

Ia menambahkan, saat ini kasus perkara ini telah dilimpahkan ke Polres Buton. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Dialog RI-China di Labuan Bajo NTT, Indonesia Usulkan Program Pelabuhan Karantina Kembar

Regional
Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Kronologi Mobil Terbakar di Jalan Sumbawa dan Terjun ke Jurang

Regional
Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Di Acara Halalbihalal, Kadis Kominfo Sumut Ajak Jajarannya Langsung Fokus Bekerja

Regional
Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center yang Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com