Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sneevliet, Pembisik Semaoen Ketua PKI Pertama Saat Menghimpun Massa di Semarang

Kompas.com - 29/09/2022, 13:49 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pemikiran-pemikiran Semaoen, Ketua Partai Komunis (PKI) pertama di Indonesia tak terlepas dari pengaruh Henk Sneevliet.

Snevleet merupakan tokoh propagandis komunis berkebangsaan Belanda yang cukup berpengalaman untuk menginisiasi massa, tak terkecuali para buruh.

Karena pengalaman itulah, Snevleet sedikit banyak memengaruhi Semaoen dalam beberapa aksi mogok kerja para buruh di Semarang.

Baca juga: Petualangan Pemimpin PKI Semaoen Ketika Himpun Massa di Kota Semarang

Perjumpaan Semaoen dan Sneevlit pertama kali terjadi saat keduanya masih tinggal di Jawa Timur (Jatim).

Pertemuan Semaoen dengan Sneevliet ini terjadi pada 1915 di sebuah organisasi serikat buruh kereta api yang bernama Nederlandse Vereniging van Spoor-en Tramweg Personeel (NVSTP).

"Semaoen yang saat itu masih umur belasan tahun terpikat dengan jalan pemikiran Henk Sneevliet," jelas Sejarawan Universitas Negeri Semarang (Unnes) Tsabit Azinar Ahmad, Kamis (29/9/2022).

Salah satu pemikiran Sneevliet yang membuat Semaoen terpikat adalah gagasan Snevliet yang menyebut pergerakan harus melingkupi pada aspek paling kecil tak terkecuali kaum buruh.

"Gagasan itu, membuat Semaoen benar-benar terpikat," ujarnya.

Sekitar Mei 1913, Sneevliet pindah ke ke Semarang untuk menggantikan D.M.G. Koch sebagai Sekretaris Semarang Handelsvereeniging. "Pada 1916 Semaoen juga pindah ke Kota Semarang," ujarnya.

Baca juga: Biografi Semaoen, Pendiri dan Ketua PKI Pertama

Semaoen dan Sneevliet berjumpa lagi di Kota Semarang. Saat itu Semaoen aktif di sebuah organisasi Sarekat Islam (SI) yang dipimpin Cokroaminoto sebagai pimpinan pusat.

Di Semarang, Semaoen dan Sneevliet juga sempat terlibat aksi mogok kerja para buruh kepada Pemerintah Hindia-Belanda. Menurutnya, kecocokan Sneevliet dengan Semaoen karena ada kecocokan ideologi dan garis perjuangan yang tak jauh beda.

"Ini ada kesamaan ideologi apa yang dibawa sneevleet dan apa yang dilakukan Semaun dengan Sarekat Islam di Semarang," tutur Tsabit.

Menurut Tsabit, Sneevleet merupakan seorang propagandis komunis yang cukup berpengalaman untuk menginisiasi massa tak terkecuali para buruh.

Snevleet turut mempengaruhi Semaoen dalam beberapa aksi pemogokan para buruh di Semarang hingga internal SI itu sendiri.

"Pengaruh Sneevliet membuat Semaoen berhaluan gerakan sosialis revolusioner yang cukup radikal. Hal itulah yang akhirnya membuat SI Semarang yang dipimpin Semaun dijuluki SI Merah," ungkapnya.

Baca juga: Bedah Buku Unair: DN Aidit, Pemimpin PKI yang Pernah Jadi Muazin

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com