Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kampung Dingin di Kutai Barat Kaltim Tahan Ratusan Truk Bermuatan Batu Bara Ilegal

Kompas.com - 29/09/2022, 06:57 WIB
Zakarias Demon Daton,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SAMARINDA, KOMPAS.com – Puluhan warga Kampung Dingin, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur (Kaltim) menahan paksa mobil truk bermuatan batu bara ilegal saat melintasi jalan umum Trans Kalimantan.

Akses jalan ini penghubung Kota Samarinda dan Kutai Barat. Aksi itu dilakukan sudah empat hari sejak Senin (26/9/2022) lalu.

Meski siang bolong truk-truk bermuatan batu bara ilegal melintas menggunakan jalan negara. Warga pun geram.

Baca juga: Isran Noor Sebut Nilai Ekspor Batu Bara Kaltim Melebihi Biaya Pembangunan IKN Nusantara

Dari video yang diterima Kompas.com dari warga di lokasi, terlihat satu per satu truk-truk bermuatan batu bara dipaksa berhenti. Sang sopir diminta memarkirkan kendaraan.

Sebagian truk parkir berjejer di tepi jalan, sebagian lainnya diarahkan parkir di lahan kosong di sekitar perkampungan agar tak mengganggu lalu lintas kendaraan masyarakat umum di jalur tersebut.

Puluhan warga terlihat memadati jalur itu. Beberapa personel polisi berseragam lengkap juga terlihat di lokasi, namun tak bisa menghentikan aksi warga menahan truk batu bara ilegal.

“Sekitar 200 truk setiap harinya mondar mandir angkut batu bara ilegal kami tahan. Warga kesal karena aktivitas tambang ilegal di sekitar perkampungan merusak lingkungan,” ungkap warga Kampung Dingin, Erika Siluq dari lokasi kejadian saat dihubungi Kompas.com, Rabu (28/9/2022).

Erika meminta para penambang ilegal harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan yang terjadi selama operasi awal 2022. Warga marah dan mengambil inisiatif sendiri menahan truk, sebab polisi tak menindak tegas.

“Kami sesalkan aparat penegak hukum pun tak menindak. Akhirnya kami inisiatif menahan truk–truk mereka dan minta berhenti operasi,” tegas perempuan yang juga Ketua organisasi masyarakat, Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Kaltim itu.

Baca juga: PLTU di Bangka Mulai Pakai Kayu Gantikan Batu Bara, tapi Hadapi Kendala

Akibat tambang ilegal itu, kata Erika, membuat sungai yang berada di sekitar kampung jadi keruh karena sedimentasi. Dampak lainnya jalan umum rusak, debu, hingga hutan hilang akibat digaruk alat berat.

Aksi tersebut, kata Erika, terus berlanjut sampai ada solusi atas permasalahan yang dialami masyarakat.

“Kami minta setop. Jangan ada lagi penambangan ilegal di perkampungan kami,” tegas dia.

Dijelaskan Erika, aktivitas tambang ilegal itu sebenarnya beroperasi di beberapa wilayah perkampungan dan kecamatan sepanjang jalur trans Kalimantan.

“Hanya saja baru kami bergerak melakukan aksi penolakan,” pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Pengamanan Lebaran di Riau, 62 Posko Siaga Didirikan dan Ribuan Personel Pengamanan Diterjunkan

Regional
Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Kronologi Pembunuhan Penjual Madu di Serang Banten, Pelaku Mantan Bos Dendam karena Utang

Regional
Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus Disertai Dentuman Kuat

Regional
Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Kisah Masjid Wali di Bibir Sungai Lusi yang Tak Pernah Kebanjiran

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Beda Nasib Mahasiswa Unnes dan Udinus Saat Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Mantap Usung Gus Yusuf Maju Pilkada Jateng, PKB Cari Partner Koalisi

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 29 Maret 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Bos Madu Bunuh Mantan Anak Buahnya karena Ditagih Utang Lebih Galak

Regional
Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Cari Kepiting, 3 Pemuda Penyandang Disabilitas Malah Dituduh Begal

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Nusa Tenggara Barat, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi Jawa Timur, 29 Maret 2024

Regional
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Provinsi D.i. Yogyakarta, 29 Maret 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com