Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan Warga Lokal yang Ikut-ikutan Aniaya Pemukul "Driver" Ojol di Semarang hingga Tewas, Mengaku Dengar Ada Begal

Kompas.com - 28/09/2022, 23:11 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga lokal yang ikut-ikut mengeroyok pemukul driver ojol di Kota Semarang hingga tewas mengaku, dirinya refleks melakukannya.

Warga berinisial HMR itu kini ditetapkan sebagai salah satu tersangka pengeroyokan yang menyebabkan tewasnya korban, Kukuh Panggayuh atau KP.

Kukuh sendiri merupakan pelaku pengeroyokan terhadap Hasto Priyo, yang terjadi akhir pekan kemarin (24/9/2022).

Baca juga: Pengeroyokan Tukang Parkir Vs Pengemudi Ojol di Semarang, Ini Kata Kriminolog

Sebelumnya polisi menetapkan tiga orang sebagai tersangka, dari lima orang yang diamankan Polrestabes Semarang.

Mereka bertiga adalah BS (45), NS (36), dan ZD (47). Setelah pemeriksaan lanjutan, BS alias Budi Sarwono dilepaskan karena mengaku membela diri dari serangan Kukuh.

HMR yang merupakan warga Tlogosari Wetan kini ditetapkan sebagai pelaku bersama dengan NS dan ZD. Dirinya terekam ikut-ikutan menyerang Kukuh, saat kondisinya tergeletak tak sadarkan diri.

“Dari lima orang setelah kita periksa kemudian kita menetapkan 3 sebagai tersangka, yaitu atas nama NS warga Semarang, ZD warga Demak, dan HMR warga Semarang,” terang Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lombantoruan, Rabu (28/9/2022).

Dalam rekaman yang dijadikan barang bukti, terlihat seseorang bercelana kotak-kotak tiba dan menendang KP yang sudah babak belur tak sadarkan diri.

Ia menendang punggung KP yang semula posisi tubuh tengkurap. Kemudian membalikkan tubuh KP dengan kasar dan menendang perutnya berkali-kali.

Baca juga: Kasus Pengeroyokan Pria yang Pukuli Driver Ojol di Semarang, Pengamat: Kena Pasal 170 KHUP

Dia juga terlihat menunjuk-nunjuk jari telunjuknya ke wajah KP yang kala itu nampak berlumuran darah dalam jarak dekat.

Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Irwan Anwar kemudian bertanya soal alasannya menendang Kukuh di saat pria itu sudah tersungkur.

Kepada Irwan, HMR menjawab dirinya mendengar keberadaan begal di depan Superindo Tlogosari dan segera mencari titik keramaian.

“Itu (menendang KP) benar-benar refleks, lewat di situ, ada keramaian,” ujar HMR saat dihadirkan dalam press release.

Bersama dengan NS dan ZD, HMR dijerat Pasal 170 Ayat 3 KUHP atas kekerasan di muka umum yang menyebabkan kematian, dengan hukuman paling lama 12 tahun perjara.

Insiden ini bermula ketika jagat media diramaikan oleh kasus penganiayaan driver ojol di SPBU Majapahit Semarang. Ditemani kawan-kawan ojol, korban Hasto Priyo (54) melaporkan hal itu ke Polsek Pedurungan, Sabtu (24/9/22022).

Baca juga: Dikeroyok Rekan Korban Sesama Ojol, Pelaku Penganiayaan Tewas Dipukul Pakai Helm hingga Diinjak-injak

Tak cukup sampai di situ, kawanan Hasto itu menemukan keberadaan salah satu pelaku penganiayaan berinisial KP. Tanpa ragu, segerombol ojol yang merupakan kawan Hasto menjemput KP untuk membawanya ke Polsek.

Namun, setelah ditemukan, KP menolak ajakan teman-teman Hasto untuk diproses hukum di Polsek Pedurungan dan menunjukkan perlawanan.

KP menodongkan sebilah pisau lipat berukuran sedang. Karena hal itu meresahkan, Budi Sarwono yang merupakan gerombolan teman Hasto berteriak.

“Foto, foto, foto (KP yang menodongkan pisau),” teriaknya dengan lantang, dari rekaman barang bukti yang dilihat KOMPAS.com saat gelar kasus di Polrestabes Semarang, Selasa (27/9/2022).

Lantaran kesal, KP langsung mengejar Budi dan segerombolannya. Mereka lari ke luar area yang terekam CCTV. Budi yang terancam diserang KP memukulkan helmnya ke kepala KP. Sementara pisau KP mengenai tangan dan wajah Budi.

Tak selang berapa lama kasus kedua terjadi, KP tersungkur dan dikeroyok massa. Ia tergeletak tak sadarkan diri di tepi jalan sekitar Jalan Nogososro, Tlogosari Kulon, Semarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com