Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Jalur Alternatif, Pengelola Jembatan Bambu di Sukoharjo Diminta Utamakan Keselamatan Pengguna

Kompas.com - 28/09/2022, 22:03 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SUKOHARJO, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah meminta pengelola jembatan sasak atau jembatan bambu mengutamakan keselamatan bagi pengendara yang melintas.

Jembatan bambu ini menjadi jalur alternatif para pengendara motor dari Sukoharjo menuju ke Solo atau sebaliknya pasca-penutupan total Jembatan Mojo, Semanggi, Pasar Kliwon, Solo karena aksesnya lebih cepat.

"Kita melihat secara langsung di sini bahwa kami berharap dengan kedatangan kami melakukan pembinaan agar mereka selalu pengecekan kondisi jembatan agar dipastikan kuat untuk menyeberang," kata Kepala Dishub Kabupaten Sukoharjo Toni Sri Buntoro di Desa Gadingan, Mojolaban, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (28/9/2022).

Baca juga: Ini Pendapatan Pengelola Jembatan Bambu Penghubung Sukoharjo-Solo

Toni juga meminta pengelola membatasi jumlah pengendara yang melintas agar jembatan bambu tersebut tidak kelebihan muatan.

Sehingga jembatan bambu tetap aman ketika dilalui kendaraan yang melintas, meski sebenarnya tidak direkomendasikan sebagai jalur alternatif.

"Sebenarnya penyeberangan ini bukan alternatif yang kami sarankan. Tapi karena kebutuhan juga kami cuma bisa berharap agar keselamatan dan juga keamanan dari penyebrang ini benar-benar diprioritaskan. Sehingga tidak terjadi permasalahan ataupun kejadian yang tidak kita harapkan," jelas dia.

Menurut Toni selama ini telah disediakan perahu sebagai alat penyeberangan di Sungai Bengawan Solo. Tetapi melihat kondisi air yang mulai menyusut, akhirnya warga berinisiatif membuat jembatan bambu sebagai jalur penyebrangan.

"Nanti kalau air Sungai Bengawan Solo naik kami akan melarang untuk memakai jembatan sasak. Jadi nanti harus memakai perahu kembali," ungkap Toni.

Sebelumnya, Kanit Keamanan dan Keselamatan (Kamsel) Satlantas Polres Sukoharjo Ipda Niken mengatakan, tidak merekomendasikan jembatan sasak sebagai jalur alternatif pasca-ditutupnya jembatan Mojo karena keselamatan.

Baca juga: Jembatan Mojo Ditutup Total, Jembatan Bambu Jadi Jalur Alternatif Warga meski Berbahaya

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, kata Niken, Satlantas Polres Sukoharjo maupun Polsek Mojolaban terus melakukan patroli dan memberikan imbauan kepada warga agar tidak melintas jembatan sasak.

"Kami tidak merekomdasikan karena tidak sefety. Jadi faktor keamanannya kurang," ungkap Niken.

Pihaknya juga meminta warga untuk melewati jalur alternatif yang telah disediakan. Kendaraan yang berjalan dari arah Sukoharjo atau Karanganyar yang akan menuju ke Solo, bisa melewati Simpang Pasar Nongko (Pasar Bekonang ke Selatan).

Dari sana, kendaraan bisa menuju ke wilayah Telukan (melalui Jalan Ciu) yang kemudian menyeberangi Jembatan Bacem.

Sementara itu, kendaraan yang berjalan dari arah Solo dan hendak ke Sukoharjo atau Karanganyar, bisa melintas melalui Jalan Ciu menuju ke wilayah Bekonang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Tinggi Kolom Erupsi Eksplosif Gunung Ruang Sulut Capai 3.000 Meter

Regional
Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Gunung Ruang Status Tanggap Darurat, 11.615 Penduduk Harus Mengungsi

Regional
Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Skenario Menantu Rencanakan Pembunuhan Mertua di Kendari, Ajak Eksekutor Begal Korban

Regional
2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

2,1 Juta Kendaraan Pribadi Keluar Masuk Jateng Selama Lebaran 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang Hujan Ringan

Regional
Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Erupsi Gunung Ruang, PVMBG: Ada 2 Kampung Terdekat Berjarak 2,5 Km

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 18 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Percekcokan Pemuda Berujung Saling Serang di Kota Tual Maluku, 1 Korban Tewas

Regional
Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Ayah Perkosa Anak Kandung sampai Hamil di Banten, Sempat Temani Persalinan

Regional
Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut 'Bakdo Kupat'

Melihat Kesibukan Warga Jawa Tondano Menyambut "Bakdo Kupat"

Regional
Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Motif Menantu Otaki Pembunuhan Mertua di Kendari, Sakit Hati karena Tak Dianggap

Regional
Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Silsilah RA Kartini, Pejuang Emansipasi yang Berdarah Biru

Regional
Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Korban Meninggal Bentrok di Tual Maluku Dimakamkan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com