Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Viral, Dana Rp 14 Triliun yang Masuk ke Nasabah BNI Ternyata Salah Cetak

Kompas.com - 28/09/2022, 18:04 WIB
Mansur,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BUOL, KOMPAS.com – Kasus masuknya uang Rp 14 triliun lebih ke rekening salah seorang nasabah Bank Negara Indonesia (BNI) berinisial NNS warga Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, akhirnya berakhir damai.

Sebelumnya NNS yang merupakan seorang tenaga honorer di DPRD Kabupaten Buol pada Kamis (22/9/2022) lalu dikagetkan setelah menerima cetakan buku rekening dari pihak cabang BNI saldonya Rp.14 triliun lebih.

Kejadian ini pun menjadi viral dan setelah dikonfirmasi pihak bank ternyata ada kesalahan cetak.

Sekertaris Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Buol, Munawir mengatakan, informasi uang Rp 14 triliun lebih yang masuk ke rekening NNS kini sudah diselesaikan dengan cara mediasi.

Baca juga: Honorer DPRD Buol Kaget Saldo Rekeningnya Berubah Jadi Rp 14,8 Triliun

Sebelum dimediasi dengan pihak pimpinan cabang BNI, pemilik rekening sebelumnya telah melapor di Kepolisian dan pihak DPRD atas kejadian yang dialaminya.

"Jadi permasalahan dana misterius yang masuk ke rekening NNS sudah diselesaikan dengan cara damai. Kami yang dari DPRD memediasi dengan pihak perbankan dan dari pihak perbankan mengakui jika jumlah dana tersebut tidak betul, terjadi kesalahan cetak dan meminta maaf atas kesalahan tersebut," ungkap Munawir, yang dikonfirmasi via telepon, pada Rabu (28/9/2022).

Munawir menuturkan, sebelumnya pemilik rekening melapor ke pihak Kepolisian karena merasa ketakutan atas adanya uang yang masuk ke rekeningnya dengan jumlah yang sangat besar dan tidak wajar.

Diakuinya, dari hasil mediasi tersebut pihak bank sepakat untuk mencoret cetakan rekening yang salah.

 

Sementara pelapor NNS juga langsung mencabut laporan agar kasusnya tidak dilanjutkan lagi.

"Jadi proses mediasinya itu terjadi pada hari Senin (26/9/2022) bertempat di kantor BNI Cabang Buol diterima oleh pimpinan bank dan mereka akui ada kesalahan cetak. Jadi ini murni kesalahan dari pihak Bank BNI dan itu mereka akui dihadapan korban," kata Munawir.

Kepala BNI KCP Buol, Frangky Audy Kolibu dalam keterangan persnya yang dibagikan kepada media ikut membenarkan jika nominal yang tertera di dalam rekening nasabah berinisial NNS dengan jumlah yang tidak wajar itu adalah tidak betul.

Baca juga: Penertiban Tambang Emas Ilegal di Sungai Tabong Buol, 13 Ekskavator Diamankan

Dia mengakui jika kejadian tersebut telah diklarifikasi dengan pemilik rekening dan sudah diselesaikan dengan baik melalui mediasi yang disaksikan oleh korban dan keluarganya.

"Jadi bukan kesalahan sistem melainkan kesalahan teknis dalam perangkat printer komputer saat mencetak buku rekening atas kejadian tersebut kami meminta maaf kepada korban dan seluruh nasabah atas ketidak nayaman tersebut," ucap Frangky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Dapat Ucapan Selamat dari Kubu Ganjar dan Anies, Gibran: Terima Kasih Pak Ganjar, Pak Anies

Regional
Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Tepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com