KOTABARU, KOMPAS.com - Tim Search and Rescue (SAR) gabungan terus berusaha mencari 5 korban yang masih tertimbun dalam bencana longsor tambang emas di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel).
Pencarian terpaksa harus dilakukan dengan cara manual, dikarenakan alat berat tak bisa masuk ke titik longsor karena medan yang tak memungkinkan.
Hal itu menjadi kesulitan tersendiri tim SAR dalam upayanya mengevakuasi korban.
Baca juga: Tambang Emas di Kotabaru Longsor, 5 Orang Tewas, 8 Hilang
"Akses dan lokasi wilayah yang terdampak longsor susah untuk dimasuki alat berat," ujar Kepala Kantor Basarnas Banjarmasin Al Amrad kepada wartawan, Rabu (28/9/2022).
Untuk mendukung pencarian dengan cara manual itu, tim harus menggunakan mesin air untuk mengikis sisa longsoran.
"Pencarian menggunakan 3 buah mesin air alkon untuk mengikis tanah dan mencari korban dengan cara manual," bebernya.
Hingga hari kedua pencarian, tim SAR gabungan bahu-membahu mencari sisa korban yang dilaporkan masih tertimbun material longsor.
Namun hingga kini, pencarian belum membuahkan hasil dikarenakan luasnya area tambang emas yang tertimbun.
"Saat ini Tim SAR gabungan berusaha maksimal dalam melakukan pencarian, semoga akan membuahkan hasil," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, tanah longsor menerjang penambangan emas di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan pada, Selasa (26/9/2022) tengah malam.
Kejadian itu mengakibatkan 6 orang tewas, 5 dalam pencarian, dan 6 selamat.
Saat ini, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan.
Baca juga: Korban Tewas Longsor Tambang Emas di Kotabaru Jadi 6 Orang, 5 Lainnya Masih Hilang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.