Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walima, Tradisi Unik dalam Merayakan Maulid Nabi di Gorontalo

Kompas.com - 28/09/2022, 08:08 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Masyarakat muslim di Indonesia mengenal perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tanggal 12 Rabiul Awal di penanggalan Hijriah dengan istilah Maulid Nabi.

Perayaan Maulid Nabi di berbagai daerah dilaksanakan dengan berbagai ragam tradisi, salah satunya Walima yang dilakukan oleh masyarakat Gorontalo.

Baca juga: Sirawu Sulo, Tradisi Perang Api dari Desa Pongka di Bone

Tradisi Walima adalah sebuah tradisi perayaan Maulid Nabi yang dilaksanakan turun-temurun sejak kemunculan kerajaan-kerajaan Islam di Gorontalo.

Diperkirakan, tradisi ini mulai ada di Gorontalo sejak masyarakat mulai mengenal ajaran Islam, pada sekitar abad ke-17.

Baca juga: Tenun Kamohu, Kain Tradisi Buton Tengah yang Menjadi Warisan Leluhur

Meski merupakan tradisi lama, namun sampai saat ini pelaksanaan Walima masih terpelihara dengan baik.

Tradisi Walima akan dimulai dengan didahului oleh lantunan Dikili atau tradisi lisan dzikir masyarakat Gorontalo yang dilakukan di masjid-masjid.

Baca juga: Bungo Lado, Tradisi Pohon Uang di Pariaman untuk Menyambut Maulid Nabi

Setiap masjid-masjid di seluruh pelosok Gorontalo diramaikan oleh lantunan dzikir yang dilakukan bersama-sama oleh warga.

Sementara di rumah-rumah, tiap keluarga juga biasanya telah membuat berbagai makanan atau kudapan tradisional khas Gorontalo.

Kudapan tradisional yang dibuat untuk perayaan Walima biasanya berupa kolombengi, curuti, buludeli, wapili, dan pisangi.

Setelah itu kudapan akan dibungkus satu per satu dengan plastik untuk kemudian disusun di dalam sebuah Tolangga.

Tolangga atau usungan kayu ini biasanya dibuat dari bilah bambu atau kayu yang dibuat beraneka bentuk seperti perahu atau menara.

Tak hanya berisi kudapan tradisional, ada pula Tolangga yang berisi toyopo yaitu wadah anyaman janur berisi ayam panggang atau ikan.

Tolangga yang sudah diisi dan dihias kemudian dibawa dari rumah-rumah menuju masjid terdekat tempat dilaksanakannya prosesi doa.

Prosesi membawa Tolangga dari rumah ke masjid ini adalah atraksi yang ditunggu masyarakat karena biasanya diselenggarakan dengan meriah.

Puji-pujian dan doa syukur dilafalkan saat masyarakat saat mengarak Tolangga sebagai bentuk rasa cinta masyarakat Gorontalo atas kelahiran Nabi Muhammad.

Pada akhir dzikir dan doa, Tolangga yang telah diarak ke masjid akan kembali dibagikan kepada masyarakat Gorontalo atau tamu-tamu yang datang.

Sumber:
indonesiabaik.id 
warisanbudaya.kemdikbud.go.id/
tribratanews.gorontalo.polri.go.id
regional.kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

[POPULER REGIONAL] Alasan Kapolda Ancam Copot Kapolsek Medan Kota | Duel Bos Sawit dengan Perampok di Jambi

Regional
Sindir Pemerintah, Warga 'Panen' Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Sindir Pemerintah, Warga "Panen" Ikan di Jalan Berlubang di Lampung Timur

Regional
Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Pria Ini Curi Sekotak Susu karena Anaknya Menangis Kelaparan, Dibebaskan dan Diberi 13 Kotak

Regional
Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Saat Dua Bule Eropa Ikut Halalbihalal di Magelang, Awalnya Dikira Pesta Pernikahan

Regional
Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com