Namun, berdasarkan surat rekomendasi yang didapat dan diserahkan kepada pihak sekolah, ada 16 nama yang direkomendasikan pada PPDB di SMAN 13 Tangerang.
Rijcki mengungkapkan, tidak mengetahui adanya pemberian sejumlah uang dari orangtua kepada pihak sekolah.
Sebab, dia tak mengawal apakah siswa yang direkomendasikannya diterima atau tidak.
“Saya tidak ikut campur (pemberian uang), itu antara pihak guru dan orangtua murid. Saya hanya menjebatani. 'Nih, ketemu dengan guru saya, pernah ngajar saya, Pak Khosim. Temuin, ngobrol saja langsung', tidak lebih dari itu,” ujar anggota dewan Komis IV itu.
Sementara, M Nawa Said Dimyati saat dikonfirmasi mengakui bahwa dia menitipkan calon siswa di SMAN 13 Kabupaten Tangerang.
Namun, dia mengeklaim hanya melakukan advokasi dengan perwakilan masyarakat yang ingin anaknya masuk ke SMAN tersebut melalui pengurus Rukun Warga (RW) di sekitar lingkungan sekolah.
“Kalau nitipin anak (calon siswa) iya, tetapi saya tidak pernah juga langsung ke sekolah. Cuma memfasilitasi beberapa pengurus RW untuk ketemu di sana (sekolah). Itu RW yang di wilayah sekolah, yang berdekatan dan ada yang agak jauh. Tapi, masih sekitaran situ," kata Nawa saat dihubungi tim KJI Banten melalui pesan WhatsApp. Senin (26/9/2022).
Terkait dengan permintaan sejumlah uang oleh pihak sekolah kepada orangtua siswa untuk membangun ruang kelas baru, dia tidak membantahnya.
Namun, Nawa mengklain, uang itu digunakan untuk sumbangan pendidikan dari hasil musyawarah pihak komite sekolah dan sumbangan kepada orangtua murid itu diperbolehkan karena ada aturannya.
"Saya pernah di tanya oleh pihak sekolah, 'apakah diperbolehkan (sumbangan)? Saya jawab, 'sekolah tidak diperbolehkan melakukan hal tersebut, tapi kalau komite sekolah diperbolehkan, dasarnya Permendikbud No 75 tahun 2016'," ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.