Secara total, ada 332 calon siswa titipan dari klaster legislatif, aparat sipil negara, aparat penegak hukum dan LSM. Namun, yang terakomodir ada 277 siswa.
"Catatan titipan (yang diterima) dari A sampai Z sudah kita catat semua dan kita sudah sampaikan kepada Ombudsman," ujar Khosim.
Padahal, dilihat dari halaman https://sman13kabtangerang.sch.id, PPDB tahun 2022 di SMAN 13 Kabupaten Tangerang hanya dapat menampung 432 siswa untuk 12 rombel yang tersedia.
Namun, Berdasarkan Dapodik yang didapat Ombudsman, pada tahun ajaran ini, SMAN 13 Kabupaten Tangerang menerima 709 siswa dengan 14 rombel.
Melihat hal tersebut, artinya ada kelebihan 277 siswa yang diduga diterima di luar jalur PPDB.
“Saya tidak menutupi permalahan permalahan itu (titipan),” ungkap Khosim.
Bertambahnya jumlah siswa yang diterima tidak sesuai dengan kapasitas atau kuota maka kebutuhan ruang kelas di sekolah tersebut tentu harus bertambah.
Pihak sekolah kemudian berinisiatif membangun lima unit ruang kelas baru dari dana sumbangan orangtua siswa yang diterima melalui jalur titipan.
Untuk besaran sumbangan per orangtua murid tidak dipatok. Namun, kisaran uang yang diserahkan dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Itu swadaya (bangun RKB) dari teman-teman yang minta diakomodir, kita tidak punya ruang kelas. Kalau mau membantu silakan. Kalau mau anaknya sekolah di sini ya bantu,” ujar dia.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.