Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Buron Kasus Pengeroyokan di Belu Tewas Ditembak Polisi, Keluarga Marah dan Mengarak Jenazah

Kompas.com - 27/09/2022, 17:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Pihak Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT), menjelaskan perihal tewasnya NGL, pemuda asal Kampung Lalosuk, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, NTT.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda NTT Komisaris Besar Ariasandy, mengatakan, NGL merupakan buronan kasus pengeroyokan.

"Dia telah ditetapkan dalam DPO (Daftar pencarian orang) kasus pengeroyokan yang terjadi antara pada 6 September 2022 lalu di Fatubenao, Kelurahan Kota Atambua, Kabupaten Belu," ungkap Ariasandy, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Selasa (27/9/2022).

Baca juga: Buronan di Belu NTT Tewas Diduga Ditembak Aparat Saat Penangkapan

Ariasandy menjelaskan, NGL tewas Selasa (27/9/2022) pagi sekitar pukul 09.00 Wita, saat dibekuk Buser Polres Belu dan anggota Satuan Intelkam Polres Belu di Dusun Motamaruk, Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Belu.

Dia memerinci, anggota Buser dan Intelkam yang menangkap NGL yakni Brigpol Naris Nuwa, Brigpol Rogerius Roy Sonbay, Brigpol Jonatan Rewu, Bripka Denny Y Ay dan Briptu Oktovianus Nahak.

Mereka dibantu dua orang anggota Kepolisian Sektor Raimanuk yakni, Aipda Deni Amatiran dan Bripka Muhamad Anas.

Baca juga: Viral, Video Warga Belu NTT Mengarak Jenazah yang Tewas Diduga Ditembak Polisi

Penangkapan itu bermula sekitar pukul 08.00 Wita.

Kanit intelkam Polsek Raimanuk menginformasikan keberadaan NGL yang sedang bersembunyi di Dusun Motamaruk, Desa Tasain.

Usai menerima informasi, anggota Buser beserta anggota Satuan Intelkam langsung bergerak menuju lokasi.

Ketika polisi tiba di lokasi, NGL sedang berada di dalam rumah salah satu kerabatnya.

"Mengetahui keberadaan petugas, tersangka DPO langsung melarikan diri sehingga anggota Buser Brigpol Rogerius Roy Sonbay, mengejar dan melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali," ujar dia.

Baca juga: UPDATE Covid-19 di Jatim, DIY, Bali, NTB, NTT, Kalbar, dan Kalsel 26 September 2022

Meski polisi telah mengeluarkan tembakan peringatan, NGL tetap melarikan diri menuruni arah bukit.

Karena tembakan peringatan tersebut tidak diindahkan, Brigpol Rogerius Roy Sonbay langsung menembak ke arah kaki NGL agar berhenti.

"Namun pada saat dilakukan penembakan, DPO dalam keadaan menunduk sehingga tembakan tersebut mengenai punggung belakang sebelah kanan," kata Ariasandy.

Baca juga: Pukul Polisi Pakai Kursi di Pesta, Pria Asal Belu Ditangkap Saat Pelatihan Satpam

NGL sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Atambua untuk diberi perawatan medis, tetapi nyawanya tidak bisa diselamatkan.

Keluarga yang marah, sempat mengarak jenazah NGL melintasi depan Markas Kepolisian Resor Belu dan Kantor DPRD Kabupaten Belu.

Jenazah kemudian dibawa kembali ke RSUD Atambua untuk disemayamkan sementara.

Kepala Kepolisian Daerah NTT Irjen Pol Setyo Budianto, mengatakan, pihaknya sedang mendalami kasus itu.

Setyo menyebut, Kepala Bidang Propam Polda NTT sedang berangkat ke Kabupaten Belu untuk mengumpulkan data.

Setyo pun mengimbau kepada warga dan keluarga, agar tidak terprovokasi dengan kejadian itu.

"Diharapkan untuk tidak mudah terprovokasi," ujar dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Kepsek SMK di Nias Bantah Aniaya Siswanya sampai Tewas, Sebut Hanya Membina

Regional
30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

30 Ibu Muda di Serang Jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Rp 1 Miliar

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Regional
Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Pimpinan Ponpes Cabul di Semarang Divonis 15 Tahun Penjara

Regional
Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Viral, Video Penggerebekan Judi di Kawasan Elit Semarang, Ini Penjelasan Polisi

Regional
Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Pj Wali Kota Tanjungpinang Jadi Tersangka Kasus Pemalsuan Surat Tanah

Regional
Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Polisi Aniaya Istri Gunakan Palu Belum Jadi Tersangka, Pelaku Diminta Mengaku

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com