Burung ini diketahui memiliki tempat berbiak di negara Jepang, Korea Selatan, Korea Utara, Rusia bagian asia.
Daerah jelajahnya saat bermigrasi bisa mencapai Brunei Darussala, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand dan Vietnam.
Burung bambangan coklat merupalan spesies dari keluarga Ardeidae dari jenis Ixobrychus ini memiliki habitat hidup di kawasan lahan basah seperti tepi danau, sawah, pantai.
Di kawasan ini banyak ditemukan makanannya, seperti ikan, katak, hewan air lainnya.
“Bambangan coklat lebih jarang dijumpai karena sebagiannya termasuk migrasi dari Asia Timur, yang biasa datang ke Indonesia atau di kawasan Wallacea pada sekitar bulan September hingga April,” kata Hanom Bashari dari Perkumpulan Biodiversitas Gorontalo (Biota), Selasa (27/9/2022).
Baca juga: Mengenal Tarsius Gorontalo, Maskot Asian Mini Football Championship 2023
Hanom Bashari mengatakan, bambangan coklat merupakan burung yang umum di seluruh Indonesia serta Asia Tenggara dan beberapa daratan Asia lainnya, sama dengan jenis burung bambangan kuning atau yellow bittern (Ixobrychus sinensis).
“Biasanya mudah beradaptasi dengan kehadiran manusia, sehingga mudah terlihat di sekitar permukiman, asalkan area berawa seeprti danau, sawah, atau lainnya,” tutur dia.
Populasi di seluruh dunia diperkirakan sekitar 1.000-25.000 individu dewasa, tren penurunan populasi ini diduga kuat karena menurunnya kualitas habitat hidupnya.
Bahkan, banyak kawasan yang menjadi habitat hidupnya sudah mengalami kerusakan parah, kondisi ini berlangsung di banyak wilayah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.