Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Muasal Paket Bahan Petasan Berada di Tangan Bripda Dirgantara hingga Sebabkan Ledakan

Kompas.com - 27/09/2022, 09:51 WIB
Riska Farasonalia

Editor

KOMPAS.com - Polisi melakukan penyelidikan terkait insiden ledakan di Kawasan Asrama Polisi (Aspol) Grogol Indah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah pada Minggu (25/9/2022) pukul 18.20 WIB.

Akibat ledakan yang cukup keras itu, anggota Polresta Solo, Bripda Dirgantara Pradipta (35) mengalami luka bakar sehingga menjalani perawatan intensif di RS Moewardi.

Baca juga: Korban Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Alami Luka Bakar 70 Persen, Diduga Salah Prosedur

Asal muasal paket

Dari hasil penyelidikan, ledakan bersumber dari sebuah paket kardus berwarna coklat.

Paket tersebut ternyata barang bukti yang dibawa Bripda Dirgantara setelah melakukan razia di kawasan Jurug, Kota Solo pada tahun lalu.

Barang bukti itu berisi bahan petasan, bubuk hitam dua kantong plastik dengan ukuran 1 ons, dan 4 bungkus plastik.

Sisanya residu dan uceng atau sumbu peledak.

Asal muasal paket tersebut dikirim oleh CV Mandiri Sujono untuk A di wilayah Klaten pada 22 April 2021.

Diketahui A telah diamankan di Polresta Solo. Sedangkan pemilik CV inisial S sudah diamankan di Polres Indramayu.

Baca juga: Polisi Korban Ledakan di Asrama Polisi Sukoharjo Terancam Sanksi, Ini Penyebabnya

Paket dibawa ke rumah

Diduga karena kelalaian Bripda Dirgantara, paket itu dibawa ke rumahnya di kawasan Asrama Polisi (Aspol) Grogol Indah Solo Baru, Grogol, Sukoharjo.

Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan, saat itu sedang ada proses pindahan dari kantor Polresta Solo ke kantor yang baru.

Kantor Polresta Solo yang berada di Jalan Adi Sucipto, Manahan dipindahkan ke Jalan Slamet Riyadi.

"Saat itu proses pindahan, (lokasi) dari Polres Solo lama ke Polresta baru. Jadi mungkin inisiatif bawa pulang, mungkin keingat ada BB (barang bukti) dibakar, akhirnya meledak," jelas Luthfi, Senin.

Kendati demikian, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait alasan Bripda Dirgantara membawa paket tersebut.

Kesalahan prosedur

Bripda Dirgantara diduga melakukan kesalahan prosedur sehingga menyebabkan bahan petasan yang disimpan itu meledak.

Setelah melakukan razia, barang bukti itu diduga tidak diserahkan ke satuan tahanan dan barang bukti (Tahti) Polresta Solo, sehingga mengakibatkan terjadinya ledakan tersebut.

Plt Kapolresta Solo Kombes Pol Alfian Nurrizal mengatakan, prosedur yang diterapkan oleh Bripda Dirgantara melenceng dari aturan yang diterapkan.

"Itu tidak sesuai, karena sudah ada Kasat Tahti untuk mengumpulkan barang bukti," jelas dia.

Saat ini korban Bripda Dirgantara belum sadarkan diri dan belum bisa dimintai keterangan sehingga belum bisa dilaksanakan interogasi atas kejadian tersebut.

Namun, setelah kondisi korban sudah sehat pihaknya akan segera meminta keterangan.

"Korban sedang mengalami luka bakar sehingga kita tidak bisa minta keterangan. Dimungkinkan pada saat itu karena gedung Polresta Surakarta sedang dibangun sehingga diamankan terlebih dahulu. Nah, itu tapi lebih jelasnya nanti kita minta keterangan pada saat korban sudah sehat," kata dia.

Baca juga: Tujuh Saksi Diperiksa dalam Kasus Benda Meledak di Asrama Polisi Sukoharjo

Kondisi korban

Akibat ledakan tersebut, kondisi korban mengalami luka bakar total 70 persen. Dengan bagian atas 30 persen, termasuk wajah korban.

Saat ini, korban sedang dalam penanganan secara insentif di ruang ICU di Rumah Sakit Moewardi.

Alfian mengatakan, korban mengalami luka bakar serius pada sebelah kaki kiri dan juga bagian atas.

"Pihak dokter anestesi untuk mengurangi rasa sakitnya oleh pihak kedokteran. Saat ini yang kami dapat laporan observasi dari rumah sakit atau dokter ya saat ini di ruang intensif itu di ruang ICU," jelasnya

Barang bukti disposal

Sementara, barang bukti sisa ledakan diketahui telah disposal oleh tim Gegana Polda Jateng setelah pelaksanaan olah TKP pada Minggu (25/9/2022) malam.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi telah memastikan adanya razia tersebut pada 2021.

Namun, terkait alasan barang bukti razia berada di rumah korban dan ada upaya pemusnahan secara mandiri.

Pihaknya masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan ketujuh saksi berstatus pengirim, penerima, korban, keluarga dan tetangga korban.

Sumber: Kompas.com (Penulis Kontributor Kota Solo, Fristin Intan Sulistyowati | Editor Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Polemik Bantuan Bencana di Pesisir Selatan, Warga Demo Minta Camat Dicopot

Regional
Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Pengakuan Pelaku Pemerkosa Siswi SMP di Demak, Ikut Nafsu Lihat Korban Bersetubuh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com