Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Banjarbaru Berdayakan Ekonomi Masyarakat dari Tingkat RT

Kompas.com - 26/09/2022, 09:51 WIB
Dita Angga Rusiana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi program proritas Pemerintah Kota Banjarbaru. Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin mengatakan pemberdayaan itu dilakukan mulai dari lingkup masyarakat terkecil yakni melalui program RT Mandiri.

“Jadi maksudnya RT Mandiri ini tujuannya untuk memandirikan RT, terutama di bidang ekonomi. Jadi memberdayakan ibu-ibu rumah tangga, anak muda yang masih usia produktif untuk berkembang di lingkungan RT dan bisa menghasilkan,” katanya saat berkunjung ke kantor Kompas.com, Jumat (23/9/2022).

Baca juga: Jadi Ibu Kota Provinsi Kalsel, Kota Banjarbaru Berbenah

Aditya menjelaskan melalui program ini dikuncurkan anggaran Rp 75 juta setiap untuk pemberdayaan ekonomi.

“Ini kita mengucurkan dana bantuan untuk kelompok masyarakat dan UMKM di lingkungkan RT sebesar Rp 75 juta per RT. Dan tentunya selalu ada pembinaan, pengawasan. Termasuk pendampingan dari aparat hukum agar tidak salah dalam pelaksanaan RT Mandiri,” tuturnya.

Dia mengatakan dari 723 RT yang ada di Kota Banjarbaru, ada sekitar 60 RT yang sudah melaksanakan RT Mandiri. Dia memastikan tahun depan akan ditambah lagi RT yang menjadi sasaran program ini.

“Memang presentasinya sekarang tidak sampai 10 persen. Ada 723 RT baru berjalan 60. Insyallah tahun depan kita tambah 75 RT lagi. Target saya sejak dilantik 2021 sampai 2024 bisa berjalan 60 persen,” katanya.

Dia mengaku tidak memungkinkan untuk merealisasikan program RT Mandiri 100 persen. Pasalnya ada keterbatasan-keterbatasan yang harus dihadapi.

“Pertama masalah anggaran. Lalu kedua pendampingan, kan ASN di SKPD-SKPD itu terbatas. Sehingga kita menetapkan tidak sampai 10 persen setiap tahun pelaksanaan. Agar tepat sasaran, tepat guna, dan apa yang dihasilkan sesuai yang kita harapkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dia juga mengembangkan urban farming atau pertanian di perkotaan. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sayur dari wilayah sendiri.

“Kita ingin pasokan pangan sayur mayur dan buah-buahan dari kita sendiri bukan mendatangkan dari daerah lain. Makanya kita mengembangkan urban farming, pertanian di perkotaan. Pertanian di lahan sempit,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com