Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trauma Usai Dipukul Siswa, Guru SMA di Kupang Akan Ubah Pola Pendekatan Saat Mengajar

Kompas.com - 26/09/2022, 09:06 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Usai dianiaya siswanya, Theresia Afrinsia Darna (53), guru SMA Negeri 9 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), sempat libur beberapa hari dan tak mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Theresia mengaku, masih trauma dengan kejadian yang menimpanya, Rabu (21/9/2022).

"Saya rencana masuk mengajar pada hari Senin (26/9/2022)," ujar Theresia, kepada sejumlah wartawan di Kupang, Minggu (25/9/2022).

Meski masih sakit dan trauma, lanjut Theresia, dia merasa memiliki tanggung jawab karena siswanya memasuki masa ujian tengah semester pada pekan ini.

Theresia pun berjanji lebih berhati-hati saat mengajar dan mengubah pola pendekatan pada siswa. Menurut Theresia, dia akan menjaga jarak dan posisi saat mengajar.

Hal itu dilakukannya untuk menghindari kekerasan fisik di dalam ruang kelas. Selain itu, dirinya akan mengubah pola pendekatan kepada para muridnya.

Baca juga: Siswa SMA di Kupang yang Pukul Guru Saat Pelajaran Dikeluarkan dari Sekolah

"Terus terang, saya masih trauma dengan kejadian itu. Sehingga saya akan ubah pola pendekatan dengan siswa. Saya tetap akan mengajar tetapi selalu waspada," ungkap dia.

Menurut dia, jika masih ada siswa nakal dalam kelas, maka cara pendekatan diubah agar siswa tidak memberikan reaksi berlebihan dan tak menganiaya guru.

Theresia menjelaskan pula soal sifat asli dari pelaku RJD (17) selama menjadi siswa di SMAN 9 Kota Kupang.

“Sejak kelas X, anaknya (RJD) baik dan pendiam. Dia tidak nakal. Kenakalannya muncul saat sudah kelas XII,” ungkapnya.

Setiap jam pelajaran, RJD suka bercerita saat guru mengajar. Bahkan RJD sering menyambung kata yang disebutkan guru, sehingga suasana proses belajar mengajar kurang kondusif. RJD juga suka masuk terlambat.

"Guru sudah 15 menit di ruang kelas barulah dia masuk ruang kelas padahal dia ada di sekitar lingkungan sekolah,” kata dia.

 

Soal kondisi kesehatannya, Theresia mengaku telah memeriksa kesehatan ke rumah sakit karena mata kanannya terganggu setelah dipukul sang murid.

Ia juga masih melakukan kontrol kesehatan ke dokter THT karena ada gangguan pada batang hidungnya.

Meski begitu, Theresia mengaku kesehatannya telah membaik. Theresia juga rutin mengompres hidungnya dengan es batu.

Selain itu, Theresi menyebut, orangtua RJD sudah mendatangi kediamannya. Orangtua muridnya itu telah meminta maaf kepada Theresia.

"Mereka sudah sampaikan permohonan maaf dan saya memaafkan mereka karena bukan orangtua yang salah,” kata Theresia.

Baca juga: Kasus Siswa Pukul Guru di Kupang, Polisi Periksa CCTV Ruang Kelas

Menurut Theresia, rasa iba muncul saat didatangi orangtua pelaku.

“Saya juga iba pada orangtuanya tapi ini demi memberikan pembelajaran dan saya dilema kalau berdamai,” ujarnya.

Namun, Theresia tetap membiarkan proses hukum kasus itu tetap berjalan. Hal itu dilakukan untuk memberikan efek jera sehingga tindakan itu tak dilakukan siswa lain.

“Ini demi memberikan pelajaran bagi pelaku dan siswa lain agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Saya juga sudah sampaikan kepada orangtua pelaku bahwa ini adalah pembelajaran dan kita ambil hikmahnya,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Kantor UPT Dishub di Pulau Sebatik Memprihatinkan, Tak Ada Perbaikan Sejak Diresmikan Menteri Harmoko

Regional
Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com