Kemudian ia juga mengkritisi pernyataan-pernyataan beberapa pendukung Lukas Enembe bahwa seluruh masyarakat Papua mendukung gubernur.
Menurut dia, tidak semua masyarakat Papua mendukung gubernur. Masih banyak yang menginginkan Lukas Enembe mengikuti kasus hukum tersebut.
"Mengecam oknum-oknum yang mengatasnamakan rakyat Papua untuk menghalangi proses hukum, tidak semua masyarakat Papua mendukung Gubernur," tuturnya.
Baca juga: Lukas Enembe Disebut Menderita Sakit Ginjal, Kuasa Hukum: Harus Segera Dibawa ke Singapura
Diberitakan sebelumnya, Tim Hukum Gubernur Papua mengakui bahwa Lukas Enembe kerap bermain judi di kasino yang berada di Singapura.
Namun hal tersebut dikatakan sebagai hal lumrah yang biasa dilakukan oleh banyak pejabat.
"Ya biasalah, bukan hanya Pak Gubernur, semua pejabat kita sering main di sana," ujar Tim Hukum Gubernur Papua Stephanus Roy Rening, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (23/9/2022).
Baca juga: MAKI Duga Setoran Lukas Enembe Rp 560 Miliar ke Kasino Judi Bukan dari Uang Pribadi
Gubernur Papua Lukas Enembe sejak 5 September 2022 telah ditetapkan sebagai tersangka kasus gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Selain dicekal ke luar negeri, beberapa rekening sebesar Rp 71 miliar yang diduga terkait dengan Lukas Enembe telah diblokir oleh PPATK.
KPK telah memanggil Lukas Enembe sebagai tersangka pada 12 September lalu namun ia tidak hadir karena sakit.
Kemudian KPK telah mengirim surat panggilan kedua kepada Lukas Enembe agar yang bersangkutan hadir untuk diperiksa di Gedung Merah Putih, Jakarta, pada 25 September 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.