Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Teh Obeng, Minuman Menyegarkan Khas Batam

Kompas.com - 25/09/2022, 15:32 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Jika Anda sedang mampir atau berlibur ke Kepulauan Riau seperti daerah Batam atau Tanjungpinang, belum sah rasanya jika tidak mencicipi teh obeng.

Banyak pendatang atau wisatawan yang kebingungan ketika pertama kali mendengar minuman dengan nama teh obeng.

Baca juga: Sejarah Es Teh Manis di Dunia, Sudah Populer Sejak Abad Ke-20

Meski nama minuman ini terbilang unik, namun teh obeng bukanlah sajian teh yang dicampur atau diaduk dengan obeng atau jenis minuman ekstrem lainnya.

Baca juga: Lebih Sehat Es Teh atau Teh Panas? Begini Penjelasannya

Apa itu teh obeng?

Teh obeng adalah sajian es teh khas batam yang memiliki cita rasa berbeda dibanding es teh pada umumnya.

Baca juga: Ketahui 8 Manfaat Minum Es Teh Bagi Tubuh

Dikutip dari laman Gramedia, teh obeng dibuat dari seduhan daun teh yang memiliki rasa pekat dengan aroma yang khas.

Teh obeng tradisional Batam sebetulnya memiliki rasa teh yang kuat walaupun telah dicampur dengan gula dan es batu, sehingga tidak semua orang cocok dengan cita rasanya.

Hal ini yang kemudian membuat beberapa tempat di Batam kemudian menyajikan teh obeng hanya sebagai es teh pada umumnya.

Asal usul teh obeng

Dilansir dari laman kecbatamkota.batam.go.id, nama minuman yang sangat melegenda di Kota Batam dan Kepulauan Riau ini justru bermula dari negara tetangga kita yaitu Singapura yang dalam bahasa mandarin disebut Xin Cia Po.

Asal usul teh obeng ini berawal dari sebuah minuman khas Singapura yang terbuat dari daun teh yang direbus dan memiliki aroma herbal yang khas.

Minuman teh ini kemudian disajikan dengan es kristal atau dalam bahasa setempat disebut “apeng”.

Sajian teh apeng kemudian identik untuk menyebut minuman teh manis yang disajikan dengan es.
Nama teh apeng kemudian juga dikenal oleh warga keturunan Tionghoa di Batam, terutama yang masih memiliki garis keluarga dengan warga Tionghoa di Singapura.

Kata teh apeng lama-kelamaan berubah menjadi teh obeng karena pengaruh dialektika bahasa melayu Indonesia yang merupakan bahasa ibu dari masyarakat Batam.

Sejak itulah masyarakat Batam dan sekitarnya mengenal sebutan teh obeng untuk sajian minuman dari seduhan teh yang disajikan dengan tambahan gula dan es.

Sebutan teh obeng inilah yang kemudian membedakannya dengan sajian serupa di daerah lain di penjuru nusantara.

Sementara itu, ada juga sebutan untuk sajian teh manis panas dikenal dengan istilah teh o dan teh tawar dikenal dengan sebutan teh tong.

Teh obeng dulu dan sekarang

Meski teh obeng termasuk jenis minuman tradisional, namun hingga kini masyarakat masih mudah mendapatkannya di kedai-kedai yang ada di kota Batam.

Namun jika sajian teh obeng pada masa lalu khas dengan gelas kaca tebal bertangkai dan aroma daun teh yang kuat, kini teh obeng memiliki banyak variasi penyajian.

Salah satu hal yang mengalami modifikasi dari teh obeng adalah penggunaan jenis teh modern seperti teh celup atau teh siap saji lainnya.

Sumber:
gramedia.com
kecbatamkota.batam.go.id
batam.tribunnews.com
bobo.grid.id

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Ikuti Arahan Musda, PKS Semarang Akan Mengusung Tokoh di Pilkada 2024

Regional
Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Mantan Kepala BPBD Deli Serdang Ditahan, Diduga Korupsi Rp 850 Juta

Regional
Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Peringati Hari Bumi, Kementerian KP Tanam 1.000 Mangrove di Kawasan Tambak Silvofishery Maros

Regional
Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi 'Long Storage' Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Dinas Pusdataru: Rawa Pening Bisa Jadi "Long Storage" Air Hujan, Solusi Banjir Pantura

Regional
Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Sungai Meluap, Banjir Terjang Badau Kapuas Hulu

Regional
Diduga Korupsi Dana Desa Rp  376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Diduga Korupsi Dana Desa Rp 376 Juta, Wali Nagari di Pesisir Selatan Sumbar Jadi Tersangka

Regional
Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Gunung Semeru 4 Kali Meletus Pagi Ini

Regional
Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Ban Terbalik, Pencari Batu di Lahat Hilang Terseret Arus Sungai Lematang

Regional
Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Cemburu Istri Hubungi Mantan Suami, Pria di Kabupaten Semarang Cabuli Anak Tiri

Regional
Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Nasdem dan PKB Silaturahmi Jelang Pilkada di Purworejo, Bahas Kemungkinan Koalisi

Regional
Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Ibu di Bengkulu Jual Anak Kandung Rp 100.000 ke Pacarnya

Regional
Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Bukan Cincin, Jari Pria Ini Terjepit Tutup Botol dan Minta Bantuan Damkar

Regional
Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Kejari Pontianak Bantah Hambat Perkara Mantan Caleg Tipu Warga Rp 2,3 Miliar

Regional
Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Bukan Modus Begal, Pria Terkapar di Jalan dalam Video di TNBBS Ternyata Kecelakaan

Regional
Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Pj Wali Kota Muflihun Minta Jalan Rusak Segera Diperbaiki, Dinas PUPR Pekanbaru: Secara Bertahap Telah Diperbaiki

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com