Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Tikam Polisi, Pencuri Sapi di Sumba Timur Dihadiahi Timah Panas

Kompas.com - 25/09/2022, 09:52 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Hina Jangga Kadu alias Hina, warga Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang terlibat pencurian sapi diberi hadiah timah panas atau ditembak aparat kepolisian setempat.

Dia ditembak karena mencoba menikam aparat Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor Sumba Timur, yang menangkapnya.

"Tindakan tegas dan terukur terhadap salah satu pelaku pencurian ternak, karena melawan petugas saat diamankan kemarin," ujar Kepala Kepolisian Resor Sumba Timur, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Fajar Widyadharma Lukman, kepada Kompas.com, Minggu (25/9/2022).

Baca juga: Pencuri Ponsel dan Celana Dalam Mantan Istri di Lamongan Dibebaskan lewat Restorative Justice

Fajar menuturkan, kejadian itu bermula ketika anggota Buser Polres Sumba Timur, dalam perjalanan membawa tersangka Hina, Banju dan Palla menuju Matawai Maringu, Kabupaten Sumba Timur.

Polisi hendak mengembangkan penanganan kasus pencurian ternak untuk mencari pelaku lain.

"Anggota kita mau mencari keberadaan tersangka Mesak dan Ndeha, yang merupakan anggota komplotan pencurian ternak," kata Fajar.

Saat tiba di Padang Kotakawau, Hina mengaku perutnya sakit sehingga ingin buang hajat, sehingga polisi memberi izin. Polisi pun membawanya dari mobil yang berjarak sekitar 7 meter.

Saat itu, Hina meminta polisi untuk membuka borgolnya, dengan alasan hendak membersihkan kotoran di tubuhnya.

Setelah borgol dibuka, Hina berdiri dan memeluk Kanit Buser Polres Sumba Timur Bripka Christovel Tubulau S. Hina berusaha merampas pisau miliknya yang sebelumnya diamankan dan disimpan di pinggang sang polisi.

"Pelaku ini berhasil merebut pisau dari Kanit Buser sehingga anggota ini pun mundur," ungkap Fajar.

Melihat itu, polisi kemudian mengeluarkan tembakan peringatan beberapa kali sambil berteriak agar Hina membuang pisau. Meski telah diperingatkan, Hina justru semakin bertindak brutal.

Dia maju ke arah Kanit Buser dan menantang agar ia ditembak.Hina pun menghunuskan pisau ke arah Bripka Christovel Tubulau dan teman-temannya.

"Karena aksi pelaku bisa membahayakan dan mengancam jiwa petugas, tim Buser gabungan mundur sambil menembak ke arah kaki pelaku beberapa kali kali, tetapi tidak berhasil mengenai kakinya," ujar dia.

Baca juga: Kisah Hairullah, Polisi yang Selamat meski Kepalanya Ditembak Perampok dari Jarak Satu Meter

Hina terus maju sambil berjalan menyamping menghunuskan pisaunya. Beruntung proyektil peluru dari polisi berhasil mengenai kaki kiri sehingga Hina pun terjatuh.

Saat Hina jatuh, polisi terus melakukan beberapa kali tembakan peringatan sambil berteriak agar Hina membuang pisau. Hina akhirnya menyerah dan meletakkan pisau di depannya.

Anggota Buser langsung menginjak tangan Hina dan memborgolnya kembali. Hina lalu dibawa ke Puskesmas Umalulu, Kabupaten Sumba Timur, untuk mendapatkan perawatan medis.

"Anggota kita masih terus berusaha mencari keberadaan tersangka lainnya bernama Mesak dan Ndeha," ujar Fajar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com