Tak hanya gowes keliling desa atau wisata Pasar Pancingan saja. Bilebante juga punya kebun herbal seluas 400 meter persegi yang dibangun oleh Martha Tilaar Group.
Terdapat sekitar 200 jenis tanaman obat, misalnya jawer kotok (Coleus ascutellarodes) yang berkhasiat menyembuhkan sakit pinggang dan wasir. Atau binahong (Adredera cordifolia) untuk mengobati asam urat, tipus, dan mencegah stroke.
Bukan itu saja. Kebun herbal ini berhasil mengembangkan minuman sejenis jamu bernama lemongrass tea atau serbat dalam bahasa lokal.
Bahan dasarnya sereh, secang, kunyit dipadu gula pasir dan gula aren. Bahkan penduduk Bilebante telah memproduksi massal lemongrass tea ini dengan merek dagang Mulegati berukuran 200 gram seharga Rp 25.000 per boks.
Baca juga: Cegah Kecelakaan di Gunung Bromo, Polres Probolinggo Akan Periksa Kelayakan Jip Wisata
Hasilnya, setiap bulan warga mampu meraih pendapatan Rp 10 juta.
Menteri Parekraf/Kepala Barekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Bilebante, 15 Januari 2021, sempat mencicipi minuman herbal ini.
"Ini namanya lemongrass tea atau serbat campuran terbuat dari rempah-rempah berkualitas dan menjadi minuman khas Lombok jika berkunjung ke Bilebante," kata Sandiaga sambil mengangkat gelas cokelat dari kayu pohon kelapa dan meneguk lemongrass tea.
Ia pun turut memberi nama baru bagi minuman sehat ini yaitu LGT Uno.
Di tempat ini juga dibangun pondok-pondok terbuka beratap hijau menghadap persawahan untuk terapis kebugaran sambil menikmati semilir angin dan suasana persawahan.
Baca juga: 28 Tempat Wisata Tabanan, Banyak Destinasi Liburan Keluarga
Layanan spa di sini meliputi body massage, body scrub, body masker, hand and foot massage, facial treatment, face massage, dan refleksi.
Sesuai Peraturan Daerah NTB nomor 2 tahun 2019 tentang Kepemudaan, terapis laki-laki hanya melayani pengunjung laki-laki, begitu pula untuk terapis perempuannya.
Pelatihan dan pengembangannya mendapat supervisi langsung dari manajemen Martha Tilaar. Para terapisnya adalah penduduk Bilebante yang telah mendapat pelatihan khusus.
Masih ada wisata Lembah Gardena sebuah taman yang dulunya merupakan area bekas galian pasir.
Berkonsep ekowisata, wisatawan akan disuguhi beragam tanaman dan pepohonan indah yang tumbuh asri di sana. Selain itu, di sana juga ada sebuah kolam berbentuk hati yang dapat dijadikan sebagai spot foto.
Desa ini juga mengembangkan kuliner tradisional bernama serabi rumput laut.
Baca juga: Kades yang Mengamuk dan Bentak Guru di SD Lombok Barat Minta Maaf
Rumput lautnya dikembangbiakkan pada lahan persawahan warga, unik bukan? Ada lagi keripik tortila berbahan jagung, kolangkaling dan singkong yang semuanya diperoleh dengan mudah dari lingkungan Bilebante.
Wisatawan juga bisa ikut mengetahui proses pembuatannya lewat kegiatan cooking class.
Dari penjualan produk tortila dalam kemasan toples didapat hasil Rp 25 juta per bulannya. Ide-ide itu dicetuskan oleh Penggerak UMKM Desa Bilebante, Zainab.
Tak perlu takut kemalaman karena desa ini juga menyediakan penginapan di rumah warga atau homestay dengan biaya Rp 175.000-Rp 225.000 per malamnya.
Alhasil, sebelum pandemi mendera, Pahrul mencatat ada lebih dari 3.000 orang mengunjungi desanya setiap bulan.
Sejumlah penghargaan juga telah diraih Desa Wisata Hijau Bilebante karena kemampuannya menggerakkan roda perekonomian lokal.
Baca juga: Wacana Penerbitan SE Bupati Lombok Utara untuk Guide Dikritik, Dinilai Tebang Pilih
Misalnya, penghargaan sebagai Desa Terbaik 2017 pada ajang Desa Wisata Award 2017 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Bilebante juga meraih juara kedua kategori Desa Wisata Alam pada BCA Desa Wisata Award 2021. Bilebante juga menjadi desa wisata pertama di Bumi Gora sebagai percontohan desa tangguh bencana dan penerima Sertifikasi Desa Wisata (Serti Dewi) pada 2020.
Mereka juga telah mengantongi Sertifikat Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan atau Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability (CHSE) dari Kementerian Parekraf bersama dua desa wisata lainnya di NTB pada 2021 lalu.
Selamat berwisata!
SUMBER: Indonesia.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.