Sungai yang ada di Banjarmasin merupakan urat nadi bagi masyarakat. Tidak hanya sebagai tempat wisata, tapi juga menjadi jalur transportasi.
Ibnu menuturkan, tahun ini pihaknya membangun sejumlah dermaga di sungai. Tujuannya untuk menghubungkan transportasi sungai dan darat.
"Tahun ini kami selesaikan Dermaga Nol Kilometer Banjarmasin, sebagai interchange antara transportasi sungai baik itu antarperahu klotok dengan Bus Trans Banjarmasin," ujar Ibnu.
Pihaknya merintis transportasi sungai agar mobilitas penduduk bisa bergerak lancar.
Banjarmasin, merupakan kota terpadat di Pulau Kalimantan. Populasi penduduknya 700.000 di luas wilayah yang hanya 98,46 kilometer persegi.
Banjarmasin masuk ke dalam daerah Banjarbakula, sebuah wilayah metropolitan seperti Jabodetabek.
Ada lima kabupaten dan kota di dalam Banjarbakula yakni Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Tanah Laut dan Barito Kuala.
Baca juga: Otorita IKN Diminta Bangun Jaringan Jalan ke Semua Daerah Penyangga Ibu Kota
Sebagai episentrum pertumbuhan ekonomi, perdagangan dan jasa, dalam sehari ada pergerakan hampir 200.000-300.000 jiwa ke Banjarmasin.
Karenanya, dibuatlah kesatuan dan manajemen transportasi. Setelah Trans Banjarbakula dan Trans Banjarmasin beroperasi, mobilitas penduduk terayomi dengan baik.
Namun, kemacetan masih kerap terjadi di tiga pintu Kota Banjarmasin karena mobilitas penduduk yang demikian besar.
"Itu menghajatkan ada moda transportasi yang masif, sehingga kemudian kami berharap Trans Banjarmasin kemudian Trans Banjarbakula dan transportasi sungai ini bisa sinkron. Sungai kan bebas macet, kalau kami bisa siapkan fasilitas semacam feri atau yang memadai, bisa mencegah terjadinya kemacetan di pagi dan sore hari," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.