Lurah Mojo Nurohman mengatakan ada sekitar 131 KPM yang menerima bantuan kompor listrik dari usulan awal sekitar 170 warga. Penyerahan kompor listrik tersebut dilakukan sekitar dua bulan lalu.
Warga yang semula memakai kompor elpiji sekarang mulai beralih menggunakan kompor listrik.
"Jadi warga sudah mulai memanfaatkan kompor listrik. Karena sekitar tiga minggu yang lalu di setiap kecamatan di Solo dilakukan lomba menggunakan kompor induksi. Pesertanya kelompok penerima manfaat itu," jelas dia.
Baca juga: Harga BBM Naik, Khofifah Pastikan Harga Elpiji Stabil dan Pasokan di Jatim Cukup
Sebelumnya diberitakan, pemerintah melalui Kementerian ESDM mulai melakukan uji coba konversi kompor elpiji 3 kilogram ke kompor listrik atau kompor induksi 1.000 watt. Tahap awal ini uji coba dilakukan di Denpasar, Solo dan Sumatera.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, uji coba ini dilakukan untuk melihat respon masyarakat dalam menggunakan kompor listrik. Kemudian juga, untuk melihat kesesuaian kapasitas daya tungku.
“Iya betul, sedang diuji coba oleh PLN di Denpasar, Solo dan disiapkan di salah satu kota di Sumatera. Ini uji coba untuk melihat keberterimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok,” kata Dadan kepada Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
Dadan mengatakan, dalam uji coba kompor induksi 1.000 watt ini, maka setiap kota yang diujicobakan akan diberikan 1.000 unit kompor listrik. Tak hanya itu, juga diberikan set alat masak dari PLN untuk memudahkan penggunaan kompor listrik.
“Untuk uji coba ini, setiap kota ada 1.000 rumah tangga yang mendapat kompor listrik induksi dan alat masak dari PLN,” lanjutnya.
Dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022) Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, penggunaan kompor listrik ini lebih hemat dibandingkan dengan menggunakan kompor elpiji 3 kg.
“Menggunakan kompor induksi biaya memasaknya bisa lebih hemat 10-15 persen,” kata Darmawan.
Program konversi elpiji ke kompor induksi 1.000 watt ini juga dipastikan tidak akan menambah beban biaya masyarakat. Karena, dalam hal penggunaan listriknya menggunakan jalur khusus yang berbedan dengan daya listrik yang terpasang oleh pengguna.
“Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama,” lanjut Darmawan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.