Koleksi lain berupa pakaian dan senjata yang dipakai pada pertempuran, seperti bom molotov dan bambu runcing.
Selain itu, beberapa benda milik tentara sekutu ikut dipamerkan dalam museum ini.
Kendaraan milik sekutu yang usianya setara atau lebih dari usia Indonesia saat merdeka merupakan salah satu koleksi museum.
Benda-benda perjuangan tersebut, seperti meriam, meriam anti tank, pesawat mustang cocor merah, truk, dan kereta api lokomotif.
Baca juga: Pertempuran Ambarawa: Sejarah Terjadinya dan Tokoh-tokohnya
Setelah Indonesia merdeka masih terdapat pertempuran di sejumlah wilayah, salah satunya Pertempuran Ambarawa yang juga disebut Palagan Ambarawa.
Pertempuran Ambarawa berlangsung empat hari, 12 sampai 15 Desember 1945. Tujuan pertempuran untuk mempertahankan daerah dari Inggris.
Pada tanggal 20 Oktober 1945, tentara Inggris yang dipimpin Brigadir Bethel mendarat di Semarang.
Pihak Indonesia memperbolehkan Bethel mengurus pelucutan pasukan Jepang. Selain itu, ia boleh melakukan evakuasi 19.000 interniran Sekutu (APW) yang berada di Kamp Banyu Biru Ambarawa dan Magelang.
Namun ternyata, kedatangan militer Inggris diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration) atau Pemerintah Sipil Hindia Belanda.
Tentara Sekutu merasa berhak atas Indonesia berdasar perjanjian yang dilakukan antara Inggris dengan Belanda yang disebut Civil Affairs Agreement pada tanggal 24 Agustus 1945.
Perjanjian itu mengatur pemindahan kekuasaan di Indonesia dari British Military Administration kepada NICA.
Namun pelanggaran pihak Sekutu adalah mempersenjatai para tawanan Belanda sehingga menimbulkan insiden bersenjata di Magelang.
Insiden ini berlanjut pada pengeboman kampung-kampung di sekitar Ambarawa.
Baca juga: Letkol Isdiman, Tokoh yang Gugur dalam Pertempuran Ambarawa
Tentara Keamanan Rakyat (TKR) sebagai alat pertahanan negara bertempur melawan Belanda, salah satunya Pertempuran Ambarawa yang berlangsung empat hari dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945.
Pengunjung yang ingin menelusuri sejarah Pertempuran Palagan Ambarawa di Monumen Palagan Ambarawa akan dikenai tiket masuk sebesar Rp 7.000 per orang.