BENGKULU, KOMPAS.com - Sebanyak 270 Kepala Keluarga (KK) terisolasi di Desa Lebong Tandai, Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara akibat longsor yang menimbun jalan rel kereta motor lori ekspress (Molek) pada Rabu (21/9/2022) sore.
Longsor ini terjadi akibat hujan deras mengguyur wilayah itu sejak Rabu siang.
Akibatnya, warga warga tak dapat keluar dan masuk wilayah itu. Sementara itu, jalan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) juga tak dapat dilalui karena rusak parah dan berlumpur.
Baca juga: 34 KK di Bengkulu Terisolasi akibat Jembatan Putus, BPBD Suplai Air Minum dan Makanan
Kepala Desa Lebong Tandai Supriadi mengatakan, saat ini warga masih terisolasi di desa sementara rel kereta molek tak kunjung diperbaiki.
"Tidak ada korban jiwa," kat Supriadi saat dihubungi melalui telepon, Kamis (22/9/2022).
Molek merupakan transportasi yang digunakan warga setempat. Molek adalah transportasi warisan Belanda saat masih menjajah serta mengambil emas di daerah itu.
"Kita telah mengajukan peningkatan jalan alternatif ke pemerintah daerah berupa pengerasan jalan TMMD namun belum mendapat respon," ungkap Supriadi.
Baca juga: Banjir di Bengkulu Utara, 1 Jembatan Putus, 34 KK Terisolasi
Lebong tandai masa penjajahan merupakan daerah penghasil emas. Berton-ton diambil penjajah lalu dikirim ke negeri asal terutama Belanda. Dalam catatan sejarah, emas di puncak monas berasal dari kawasan ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.