MAMUJU, KOMPAS.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Barat (Sulbar) merespon fenomena kemuncukan ular liar yang kian marak di permukiman warga, di Kabupaten Mamuju akhir-akhir ini.
Kepala Resor BKSDA Sulbar Busman menyebut kemunculan itu dikarenakan di Kabupaten Mamuju khususnya wilayah perkotaan sebenarnya sudah menjadi sarang ular sejak dulu.
"Mamuju sudah menjadi habitat berbagai jenis ular contohnya kobra, piton, sanca karena memang habitatnya," kata Busman kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (21/9/2022) malam.
Baca juga: Ular Marak Bermunculan di Permukiman Warga di Mamuju, Sebulan 20 Ekor Ditangkap
Menurut Busman, kemunculan beberapa ular itu dikarenakan habitatnya terganggu. Ular juga bermunculan lantaran ingin mencari makanan.
Dia pun mengimbau masyarakat tetap tenang sekaligus rutin membersihkan lingkungannya.
"Maunya diedukasi agar kita berdampingan karena hewan seperti itu dibutuhkan agar tidak putus rantai makanan. Sampai saat ini kami sudah memberi edukasi sampai ke sekolah-sekolah," ujar Busman.
Busman mengakui bahwa di Mamuju belum ada penangkaran bagi satwa liar. Untuk itu setiap tim BKSDA menerima ular yang ditangkap damkar, pihaknya akan melepasliarkan ular-ular itu ke hutan yang di sekitarnya yang tidak dihuni penduduk.
Pembuatan tempat penangkaran kata Busman bukan merupakan tanggung jawab pihaknya. BKSDA kata dia, hanya melakukan pengkajian jika ada pihak yang ingin membuat tempat penangkaran.
"Penangkaran biasanya yang mengurus BKSDA sebagai pemberi izin. Selama ini belum ada yang mengajukan ke kami untuk membuat tempat menangkar. Karena ada persyaratan yang harus dikaji seperti biaya operasional atau pakan satwa liar yang sangat mahal," ucap Busman.
Sebelumnya diberitakan warga di Kabupaten Mamuju mulai khawatir dengan maraknya kemunculan ular buas di area permukiman mereka.
Setidaknya dalam sebulan terakhir, tim Rescue Dinas Damkar Mamuju mencatat sudah mengevakuasi 20 ekor ular di Kecamatan Simboro dan Mamuju.
Kanit Rescue Damkar Mamuju Jubair mengatakan bahwa jumlah ini belum termasuk yang ditangkap sendiri oleh warga. Pasalnya dalam kurun waktu 3 hari, warga menangkap dua ekor ular jenis piton dengan panjang hingga 7 meter.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.