Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditendang Teman, Alat Vital Siswi SD di Solo Mengalami Pendarahan

Kompas.com - 21/09/2022, 20:10 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Khairina

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Seorang siswi sebuah sekolah dasar di Karangasem, Laweyan, Kota Solo, Jawa Tengah, diduga mengalami pendarahan di alat vitalnya lantaran mendapatkan tendangan dari sesama teman sekolahnya.

Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo Abdul Haris Alamsyah menjelaskan saat kejadian tersebut terjadi pada pekan ketiga Agustus 2022, lalu.

"Saya konfirmasi ke pihak sekolah, kejadiannya itu sudah bulan lalu (Agustus 2022) dan sudah diselesaikan antarorangtua," ujar Abdul Haris, Rabu (21/9/2022).

Baca juga: Anak Kelas 5 SD Diduga Diperkosa di Kota Yogyakarta, Polisi Kejar Pelakunya

Namun, lanjut Abdul, karena permasalahan ini muncul kembali, pihaknya akan melakukan verifikasi ulang atas kejadian tersebut.

"Ini muncul lagi, itu lagi kepala sekolah baru mau menanyakan ke semua pihak atas permasalahan kemarin itu, ada masalah ndak-nya, kok muncul lagi. Kemaren katanya sudah selesai," katanya.

Awalnya bercanda

Soal kronologi awal, Abdul mengatakan laporan dari pihak sekolah kejadian itu berawal dari aksi saling bercanda antarsiswa.

"Becanda, katanya mau nendang kaki tapi keblabasan kena alat vital. Katanya, memang berdarah," jelasnya.

Baca juga: Jasad Bayi Tertimbun Pasir di Sikka, Polisi: Pelaku Siswi SMK

Terkait tindakan medis atas kejadian ini, Disdik mengaku saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak sekolah, kemudian diteruskan ke orangtua siswa.

Terpisah, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo Janjang Sumaryono Aji menjelaskan, dari hasil laporan dan konfirmasi atas kejadian itu, siswa SD tersebut telah mendapatkan tindakan medis.

"Setelah kejadian, kepala sekolah menghubungi orangtua untuk korban dibawa ke dokter," ujar Janjang, Rabu (21/9/2022).

Sebelumnya, sempat terjadi ketegangan antara orangtua siswa korban dan pelaku. Namun, pihak sekolah melakukan mediasi terlebih dahulu.

"Awalnya ada permohonan walau secara tidak langsung, orangtua korban minta anak yang menendang dikeluarkan. Tapi oleh kepala sekolah dicoba disampaikan bahwa sekolah sangat berharap ini tidak terjadi. Dengan berjanji bahwa kondisi seperti ini tidak akan terjadi lagi di masa yang akan datang," katanya.

Kemudian, orangtua korban sempat tidak menerima kesepakatan itu. Kemudian, mengancam jika pelaku tidak dikeluarkan akan, korban akan keluar dari sekolah tersebut

"Permintaan itu ditolak sekolah. Mengingat setiap harinya kedua anak ini berteman baik dan keduanya anak-anak pintar dan berprestasi. Pada akhirnya kedua keluarga bisa menerima," jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com