Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Pontianak Klaim Turis Asing Terpukau Kulminasi Matahari di Tugu Khatulistiwa

Kompas.com - 21/09/2022, 16:48 WIB
Hendra Cipta,
Khairina

Tim Redaksi

 

PONTIANAK, KOMPAS.com - Pesona Kulminasi Matahari 2022 kian semarak dengan berbagai hiburan dan kesenian yang disuguhkan di Tugu Khatulistiwa, Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) Rabu (21/9/2022).

Mulai dari tari-tarian, lagu akustik Melayu, fashion show, edukasi tentang terjadinya kulminasi hingga mendirikan telur.

Puncaknya adalah detik-detik matahari berada tepat di atas objek yang berada di kawasan Tugu Khatulistiwa sehingga bayangan yang ada di sekitarnya tidak terlihat.

Baca juga: Warga Mengaku Ahli Waris Tanah Menyegel Sekolah Dasar Negeri di Pontianak

Di antara pengunjung, tampak beberapa turis asing yang salah satunya berasal dari Kanada. Bersama Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, mereka ikut mencoba mendirikan telur. Antusias mereka begitu tinggi melihat fenomena alam yang terjadi setahun dua kali.

"Turis asing menikmati sensasi kulminasi matahari sebab di negara asal mereka fenomena alam seperti ini tidak terjadi," kata Edi dalam keterangan tertulisnya, Rabu sore.

Baca juga: SD Negeri di Pontianak Disegel Ahli Waris Tanah, Pemkot Lapor Polisi

Event kulminasi matahari ini menjadi brand unggulan Kota Pontianak yang terus dilestarikan. Antusias masyarakat pun kian tinggi menyambut kulminasi matahari.

Namun, kata Edi, masih perlu dioptimalkan lagi dengan keterlibatan semua pihak untuk mensukseskan agenda ini.

Apalagi, Kulminasi Matahari sudah masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kita harapkan ini terus berkembang menjadi sebuah event, tidak hanya lokal tetapi nasional hingga internasional," tutur Edi.

Perayaan Pesona Kulminasi kali ini merupakan yang kali pertama digelar usai dilanda pandemi selama dua tahun. Sehingga tahun ini menjadi momentum bersama kebangkitan ekonomi dan menambah semangat produktivitas. 

“Antusias masyarakat sudah tinggi karena sudah gaung nasional. Tapi kita akan evaluasi terus demi perbaikan supaya lebih inovatif dan kreatif,” ungkapnya.

Memeriahkan peringatan titik kulminasi tahun ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak menggelar serangkaian acara yang dimulai dari tanggal 21 - 25 September 2022.

Edi menyebut perlunya kolaborasi dengan banyak sektor untuk menambah semarak kegiatan. Selain itu pihaknya berencana untuk meningkatkan kualitas infrastruktur kawasan Tugu Khatulistiwa agar lebih memikat wisatawan.

“Sekarang sedang direhab, Desember harusnya selesai. Nanti ke depan tentu akan menjadi magnet bagi wisatawan. Nanti akan dibangun juga planetarium, penghijauan serta penataan pedagang,” terang Edi.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekraf Ahli Utama Kemenparekraf, Dadang Rizki Ratman mengapresiasi terselenggaranya acara peringatan titik kulminasi di Kota Pontianak.

Dia menyebut, apabila potensi wisata dapat dioptimalkan akan menambah pemasukan daerah serta menarik minat investor untuk datang dan berinvestasi di Kota Pontianak. Salah satunya yang dicontohkannya adalah maraknya warung kopi.

“Manfaat pariwisata ini yang pertama sebagai pemasukan, kedua sosial budaya. Tadi malam saya iseng hitung di warkop, bisa belasan juta dalam semalam. Event ini digabungkan dengan ekraf dan budaya,” ucap Dadang.

Dia berharap, meski rangkaian acara menggabungkan budaya modern, asalkan tidak menghilangkan budaya lokal. Perpaduan hal kekinian dengan adat istiadat, lanjut Dadang, akan menambah nilai sejarah serta kepariwisataan.

“Fashion show silakan dengan tetap menonjolkan pakaian khas nusantara, khususnya lokal di Kota Pontianak. Dengan begini akan memberikan peluang usaha kepada seniman,” tutup Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com