BANYUMAS, KOMPAS.com - Delapan orang terduga pemerkosa anak keterbelakangan mental di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, bukan orang asing bagi korban.
Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi mengatakan, selurub terduga pelaku pemerkosaan merupakan tetangga korban.
"Korban masih tetangga para pelaku, jadi korban tinggal di lingkungan para pelaku," kata Agus kepada wartawan, Rabu (21/9/2022).
Agus mengatakan, awalnya orangtua korban tidak menaruh curiga ketika anaknya dibawa keluar rumah oleh para terduga pelaku. Pasalnya orangtua korban juga mengenal para pelaku.
"Orangtuanya ada di rumah, korban sering dibawa pelaku keluar rumah," ujar Agus.
Para terduga pelaku, kata Agus, berlatar belakang berbeda-beda. "Ada yang bekerja, ada yang swasta juga," kata Agus.
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap delapan terduga pelaku pemerkosaan anak yang mengalami keterbelakangan mental di Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Mirisnya, sebagian pelaku merupakan orang yang telah lanjut usia (lansia).
Peristiwa pemerkosaan tersebut terjadi kurang lebih selama setahun, yaitu sejak 2021 hingga pertengahan Juli 2022 lalu.
Pemerkosaan terhadap anak yang mengalami keterbelakangan mental itu terbongkar setelah korban hamil tiga bulan.
Para pelaku merayu korban dengan memberi uang dengan besaran hanya antara Rp 10.000 sampai Rp 50.000.
Baca juga: Pemerkosaan Anak Keterbelakangan Mental oleh 8 Orang di Banyumas Terbongkar Setelah Korban Hamil
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.