"Kami terus membantu pengawalan sampai Pak Wali membutuhkan diskusi terus dengan kami untuk membuat SE atau Perwali mungkin ada kaitannya supaya tidak luput dengan tujuannya," terang Mustika.
Mustika mengatakan, berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan bahwa perdagangan daging anjing di Solo semakin berkembang.
Pihaknya khawatir dengan banyaknya perdagangan daging anjing akan mengganggu kesehatan masyarakat Solo.
"Terakhir kami mendata pada tahun 2020 ada 85 warung yang menjual kuliner daging anjing di Solo," ungkap Mustika.
Mustika menambahkan para pedagang kuliner daging anjing tersebut biasa mendapatkan anjing dalam kondisi hidup dari wilayah Jawa Barat.
Baca juga: Ramai Unggahan soal Menu Daging Anjing di Platform Pesan Makanan Online, Ini Penjelasan Grab
"Dan itulah yang mengakibatkan risiko yang kita takutkan," terangnya.
Mengenai jumlah konsumsi daging anjing di Solo, kata Mustika relatif sedikit sekitar 3 persen dari jumlah masyarakat Solo.
Mustika khawatir jika masyarakat mengkonsumsi daging anjing setiap hari akan berpotensi mengganggu terhadap kesehatannya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, banyak masukan yang diterima dari hasil pertemuannya dengan DMFI. Menurut dia berdasarkan pemaparan DMFI bahwa konsumsi daging anjing Solo cukup tinggi.
Baca juga: Pemprov Jatim Didesak Susun Payung Hukum Larang Peredaran Daging Anjing
"Kita tahu bahwa sebenarnya daging anjing tidak bisa dikonsumsi dan sudah dipaparkan juga DMFI bahwa konsumsi daging anjing di Solo tinggi. Ini yang harus kita tangani. Belum lagi kita bicara masalah penyakit rabies dan lain-lain" ungkap Gibran.
Gibran mengatakan akan terus mencarikan solusi kepada para pedagang daging anjing agar ke depan bisa beralih ke bidang usaha yang lain.
"Nanti ke depan yang paling krusial adalah bagaimana para pedagang-pedagang bisa melanjutkan hidupnya dengan menjual kuliner dengan daging-daging seperti ayam dan sapi," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.