Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Pakai Bahasa Asing, BIS Berubah Nama Jadi Stadion Internasional Banten

Kompas.com - 20/09/2022, 18:25 WIB
Rasyid Ridho,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Banten mengubah nama Banten International Stadium (BIS) menjadi Stadion Internasional Banten.

Perubahan nama ini telah sesuai dengan rekomendasi pusat bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Jakarta Punya JIS, Banten Miliki BIS, Mana Lebih Megah?

Seperti diketahui, sebelumnya sejumlah kalangan mengkritik penamaan stadion bertaraf internasional yang berada di Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, itu karena menggunakan bahasa asing.

Baca juga: 3 Klub Berminat Jadikan BIS Sebagai Markas, Termasuk Rans Cilegon FC

Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Permukiman Provinsi Banten, Rachmat Rigianto mengatakan, perubahan nama BIS sudah sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai rekomendasi dari pusat bahasa.

"Kaidahnya sudah sesuai, bukan pada esensi namanya, tapi lebih kepada tata cara penulisannya. Jadi namanya Stadion Internasional Banten," kata Rachmat kepada wartawan. Selasa (20/9/2022).

Rachmat menjelaskan, perubahan nama stadion yang diresmikan oleh Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim pada 9 Mei 2022 itu, setelah adanya surat pemberitahuan dari Pusat Bahasa Kemendikbud.

Surat itu berisikan terkait penggunaan nama BIS yang tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia dan tak sesuai dengan UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan.

"Akhirnya mereka (Pusat Bahasa) pun menyarankan agar namanya begini-begitu. Saran mereka kami ikuti, terus kami surati usulan kita itu (Stadion Internasional Banten) sudah sesuai dengan kaidah," ujar Rachmat.

Selanjutnya, Pemprov Banten akan menggelar rapat yang dipimpin Pj Gubernur Banten Al Muktabar untuk membahas persetujuan nama tersebut.

"Nanti kalau pimpinan mau mengadakan sayembara, bikin logo nanti menunggu arahan," kata dia

Sebelumnya, Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mempertimbangkan nama Banten International Stadium (BIS) diubah menggunakan bahasa Indonesia atau nama lokal.

Dikatakan Muktabar, penamaan stadion akan menyesuaikan dengan aturan yang berlaku.

"Pinsipnya bahwa kita akan menyesuaikan (nama stadion) ke aturan perundangan karena kita melaksanakan tugas sesuai peraturan perundangan. Nanti kita cek, kalau memang belum sesuai, kita sesuaikan (namanya)," kata Al Muktabar kepada wartawan di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang. Jumat (13/5/2022).

Muktabar menjelaskan, Pemerintah Provinsi Banten akan mengikuti aturan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan dan Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2019.

"Nanti kita lihat (perubahan nama), yang jelas internasional itu kan sudah adop dalam kamus bahasa Indonesia ada kata Internasional. Mungkin soal penulisan," ujar Muktabar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com