BLORA, KOMPAS.com - Polsek Randublatung Polres Blora mengungkap kronologi adanya potongan Rp 20.000 dalam pencairan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan oleh istri perangkat desa.
Kapolsek Randublatung Ajun Komisaris Polisi (AKP) Les Pujianto mengatakan, istri perangkat Desa Sumberejo memotong uang pencairan BLT BBM setelah warga menerima uang bantuan tersebut.
Baca juga: Viral Video BLT BBM Disunat Rp 20.000, Begini Penjelasan Dinsos Blora
"Pelaksanaan pencairan BLT BBM pada hari Sabtu (17/9/2022) di kantor balai Desa Pilang, kurang lebih jumlah 446 KPM," ucap dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/9/2022).
Dirinya menyebutkan, dari 446 keluarga penerima manfaat (KPM), tidak semuanya menerima bantuan tersebut karena ada yang persyaratannya tidak lengkap.
Warga kemudian dikumpulkan di rumah istri perangkat desa tersebut dan kemudian terjadilah peristiwa tersebut.
"Terus malamnya ada viral, kemudian anggota kami tak suruh melacak, memang sebelumnya informasinya sudah ada komunikasi dari istrinya kadus (kepala dusun) Nglego (Desa Sumberejo)," terang dia.
Setelah pihak kepolisian turun tangan, istri perangkat desa tersebut kemudian mengembalikan uang hasil pungutan yang telah diterimanya itu.
"Memang dia menyadari terus akhirnya uang itu dikembalikan, dan informasi terakhir kemarin sudah diadakan pemeriksaan dari pihak Satreskrim Polres Blora, dan anggota kami. Dan sudah ditangani dan direspons," jelas dia.
Untuk diketahui, video berdurasi sekitar 2 menit 50 detik yang memperlihatkan sejumlah warga menyetor uang Rp 20.000 ke seseorang beredar luas di masyarakat.
Dalam video itu terlihat juga percakapan antara ibu-ibu yang menggunakan bahasa jawa terkait kegunaan uang tersebut.
Baca juga: Istri Perangkat Desa di Blora Sunat Uang BLT BBM, Ini Kata Bupati
"Daripada tanda tanya, ini dipakai untuk apa ya?" tanya salah seseorang dalam video itu, seperti dilihat pada Senin (19/9/2022).
"Ini kan tidak hanya sekali dua kali ya, bolak-balik memberikan undangan terus. Terus terang kalau sudah dapat ya dibagi untuk pekerjanya sendiri, mereka kan juga bekerja," jawab perempuan paruh baya yang menerima uang setoran tersebut.
Setelah mendapatkan jawaban, ibu yang mengajukan pertanyaan itu tidak bermaksud untuk menyudutkan perempuan paruh baya tersebut. Malahan, perempuan paruh baya itu malah memberikan tanggapannya lagi.
"Diambil Rp 20.000 apa enggak ikhlas sih? Nanti kalau ditanya orang lainnya, ya memang di tempatku dipotong Rp 20.000, dipakai keperluan lain, enggak apa-apa, kasih tahu ya. Enggak hanya di sini saja," terang dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.