Jehading juga mengungkapkan, perjalanan ke Pemana tak hanya soal nyali, tetapi butuh pengorbanan materi.
Para guru harus merogoh kocek untuk biaya perahu motor dan konsumsi siswa selama menginap di rumah keluarga.
Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan Terkubur di Sungai Kering di Sikka
"Kalau tidak seperti itu kasihan juga para siswa. Terpaksa kita harus berkorban agar anak-anak ini bisa bersekolah dengan baik," ujarnya.
Jehading berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian dengan membangun jaringan internet dan listrik di wilayah itu.
"Kita harap pemerintah pusat bisa bantu kami. Kasihan kami ini, setiap kali ujian berbasis online kami harus ke sekolah lain," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.