Jehading juga mengungkapkan, perjalanan ke Pemana tak hanya soal nyali, tetapi butuh pengorbanan materi.
Para guru harus merogoh kocek untuk biaya perahu motor dan konsumsi siswa selama menginap di rumah keluarga.
Baca juga: Jasad Bayi Ditemukan Terkubur di Sungai Kering di Sikka
"Kalau tidak seperti itu kasihan juga para siswa. Terpaksa kita harus berkorban agar anak-anak ini bisa bersekolah dengan baik," ujarnya.
Jehading berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian dengan membangun jaringan internet dan listrik di wilayah itu.
"Kita harap pemerintah pusat bisa bantu kami. Kasihan kami ini, setiap kali ujian berbasis online kami harus ke sekolah lain," pungkas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.