"Saya tidak bocorin data dan saya tidak bisa ngehack,” ungkap dia.
Awal mula, Agung tertarik membuat channel di Telegram dengan nama Bjorkanism pada Rabu (7/9/2022).
Selanjutnya, tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 8 hingga 10 September, dia mulai mengunggah informasi yang disampaikan Bjorka di channel Bjorkanism.
Unggahan konten Bjorka di channel Telegram Bjorkanism menarik perhatian Bjorka.
Di grup Telegram yang dibuatnya itu, Bjorka menyampaikan akan membeli channel Bjorkanism dengan harga 100 dolar Amerika Serikat.
“Saya membuat channel Bjorkanism juga kalau nanti sudah ramai saya jual. Dan ternyata hokinya lagi, yang beli itu hacker-nya si Bjorka,” tutur dia.
Mengetahui channel Telegramnya diminati Bjorka, dia langsung mengirim pesan ke Bjorka.
Dia menyampaikan bahwa channel Bjorkanism adalah miliknya.
“Kemudian langsung gercap saya chat kalau saya yang pegang channel itu. Kemudian dia bilang nice. Kemudian sini wallet (dompet elektronik) kamu. Lalu dia membeli dengan 100 dolar menggunakan bitcoin,” kata dia.
Usai channel Bjorkanism diambil alih Bjorka, Agung tidak mengunggah konten lagi.
Total, pengikut channel itu mencapai 60.000.
Setelah uang dicairkan, Agung didatangi sosok pria tak dikenal yang mengaku dari Korem, sehari sebelum ditangkap polisi pada Selasa (13/9/2022).
Pria itu memaksa agar handphone miliknya dijual kepada pria tersebut sebesar Rp 5 juta, apabila tidak ingin berurusan dengan polisi.
Lantas, Agung menyerahkan handphone itu kepada pria tersebut dan menerima uang kontan sebesar Rp 5 juta.
Sehari kemudian, Rabu (14/9/2022) Agung ditangkap Tim Cyber Mabes Polri di tempatnya bekerja.