Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Pencari Suaka di Tanjungpinang Ricuh Setelah Warga yang Terganggu Protes

Kompas.com - 19/09/2022, 20:32 WIB
Elhadif Putra,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

TANJUNGPINANG, KOMPAS.com - Aksi unjuk rasa para pencari suaka di Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (19/10/2022) berakhir ricuh.

Kericuhan terjadi saat ratusan pencari suaka ingin berunjuk rasa dengan menginap di depan Kantor United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) Tanjungpinang, jalan Peralatan, Kecamatan Tanjungpinang Timur.

Sejumlah warga yang tinggal di sekitar lokasi mendatangi para pengunjuk rasa.

Baca juga: Dianggap Resahkan Warga, Demo Pencari Suaka di Balai Kota Batam Dibubarkan

Warga merasa sangat terganggu dengan aksi yang telah berkali-kali dilakukan oleh para pencari suaka.

Protes warga ditunjukan dengan membawa spanduk yang bertuliskan "Kegiatan Aksi Demo Telah Mengotori Lingkungan dan Masjid Kami".

"Kalau mereka demo air di masjid kita sering habis. Akses jalan ke masjid juga terhalang oleh mereka," kata seroang warga.

Ketegangan sempat terjadi. Warga meminta agar para pencari suaka kembali ke penampungannya di Badra Resort, Kabupaten Bintan.

Baca juga: Pencari Suaka Asal Myanmar Pakai Dokumen Palsu Ditangkap di Riau, Tenyata Sudah Punya Istri dan Anak

Namun para pencari suaka tetap memilih bertahan untuk berjumpa dengan pihak UNHR.

Akibatnya warga dan para pencari suaka bersitegang dan saling dorong.

Emosi mereka dapat diredam setelah aparat kepolisian yang berada di lokasi memisahkan kedua kubu.

 

Aksi unjuk rasa kerap dilakukan pencari suaka. Umumnya mereka merupakan warga negara Afghanistan dan sejumlah orang dari negara lain.

Mereka mendirikan banyak tenda di jalan depan halaman Kantor UNHCR Tanjungpinang.

Seorang pencari suaka, Jamil mengatakan setidaknya ada sekitar 200 orang yang melakukan aksi dengan menginap di Kantor UNHCR Tanjungpinang.

Baca juga: Pencari Suaka Asal Afghanistan Kembali Datangi Kantor DPRD Batam

Mereka mempertanyakan nasib terkait keberangkatan ke negara ketiga.

"Kita mau menuntut hak dari UNHCR, karena lebih dari 10 tahun kita menuggu," kata Jamil saat diwawancarai.

Bahkan disampaikan Jamil, apabila UNHCR tetap tidak memberikan kepastian maka para pencari suaka tersebut akan tetap menginap.

"Ini hari pertama, dan tidak tahu sampai kapan menginap di sini. Kalau tidak dapat jawaban yang memuaskan, kami tidak akan pulang," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Terjerat Kasus Fidusia, Seorang PNS di Salatiga Ditangkap Polisi

Regional
Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Kakek yang Hilang di Pantai Rogan Flores Timur Ditemukan Meninggal Dunia

Regional
Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Perampok Bersenjata Api yang Gasak Toko Emas di Blora Masih Buron

Regional
Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Dugaan Dosen Joki di Untan Pontianak, Mahasiswa Tidak Kuliah tapi Tetap Dapat Nilai

Regional
Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Lebaran Kelar, Harga Bumbu Dapur Terus Melambung di Lampung

Regional
Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Dendam dan Sakit Hati Jadi Motif Pembunuhan Wanita Penjual Emas di Kapuas Hulu

Regional
Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Kerangka Manusia Kenakan Sarung dan Peci Ditemukan di Jalur Pendakian Gunung Slamet Tegal, seperti Apa Kondisinya?

Regional
Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Bupati Purworejo Temui Sri Sultan, Bahas soal Suplai Air Bandara YIA

Regional
Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Prabowo Minta Pendukungnya Batalkan Aksi Damai di MK Hari Ini, Gibran: Kita Ikuti Aja Arahannya

Regional
Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Pimpin Apel Bulanan Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Sampaikan Apresiasi hingga Ajak Pegawai Berinovasi

Kilas Daerah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com