BULELENG, KOMPAS.com - Kasus gigitan anjing kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali.
Seorang bocah berumur 7 tahun asal Desa Banjarasem, Kecamatan Seririt, meninggal dunia suspek rabies.
Dirut RSUD Buleleng, Putu Arya Nugraha mengatakan, anak tersebut meninggal pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 20.20 Wita saat dalam perawatan di RSUD Buleleng.
Sebelumnya, korban dilarikan ke RSUD Buleleng, Senin pukul 13.15 Wita.
"Pasien di bawa ke rumah sakit siang, dan malamnya sudah dinyatakan meninggal dunia, sekitar pukul 20.20 Wita,” kata dia, dikonfirmasi Senin (19/9/2022).
Baca juga: Bocah 6 Tahun di Minahasa Tenggara Meninggal Diduga Rabies, Belum Disuntik karena Stok Vaksin Habis
Korban mengalami gejala suspek rabies seperti demam tinggi, sakit pada bagian kaki dan dada, tidak mampu menelan air, gelisah saat terkena angin, serta gelisah saat melihat cahaya.
Kata Arya Nugraha, korban sebelumnya digigit anjing peliharaannya sekitar tiga bulan yang lalu. Korban mengalami luka gores pada bagian kaki akibat gigitan tersebut.
“Pasien digigit oleh anjingnya sendiri, namun anjingnya masih hidup hingga saat ini, dan pihak keluarga menyangkal ada riwayat gigitan dari anjing yang lain,” katanya.
Sayangnya, setelah digigit anjing, korban tidak dibawa ke rumah sakit atau Puskesmas untuk mendapat penanganan medis hingga akhirnya meninggal dunia.
Baca juga: Kakek di Flores Timur Meninggal akibat Gigitan Anjing Rabies
Dia menyebutkan, tingkat kematian akibat rabies cukup tinggi jika terlambat ditangani. Jika warga mengalami gigitan anjing disarankan segera langsung melapor ke Puskesmas terdekat untuk memperoleh penanganan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.