BREBES, KOMPAS.com - Jenazah korban kecelakaan beruntun di ruas tol Pejagan-Pemalang KM 253, Muhamad Singgih Adika (23) diambil pihak keluarga dari RS Bhakti Asih, Brebes, Jawa Tengah, Senin (19/9/2022) dini hari.
Jaksa Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Amir Yanto yang merupakan ayah korban datang langsung untuk mengambil jenazah.
Sebelum diambil, korban yang merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Solo itu sempat dishalatkan di musala rumah sakit sebelum dibawa ke Depok, Jawa Barat untuk dimakamkan.
Jenazah dibawa mobil ambulans milik pengelola tol dengan pengawalan Patwal dari Polda Metro Jaya.
Kepala Kantor Pelayanan Jasa Raharja Pekalongan Sugeng mengatakan seluruh korban luka maupun meninggal dunia dipastikan mendapatkan perawatan dan santunan dari pihak Jasa Raharja.
"Adapun besarannya bagi korban yang mengalami luka-luka mendapatkan santunan sebesar Rp. 20 juta. Sementara bagi yang cacat dan meninggal dunia mendapatkan santunan sebesar Rp. 50 juta," jelas Sugeng.
Kecelakaan yang melibatkan 8 kendaraan dengan 19 korban luka-luka dan 1 meninggal dunia, terjadi di KM 253 tol Pejagan-Pemalang pada Minggu (18/09/22) siang. Penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian.
Namun, kecelakaan diduga akibat adanya asap pembakaran jerami padi yang berada di pinggir jalan tol. Asap tersebut enghalangi jarak pandang pengemudi.
Sebelumnya Kapolsek Bulakamba AKP Ibnu mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan apakah rumput ilalang kering terbakar sendiri karena cuaca terik atau ada orang yang sengaja membakar.
"Kami masih terus melakukan penyelidikan lebih lanjut. Apakah lahan ilalang rumput itu dibakar atau terbakar," kata Ibnu kepada wartawan, Minggu (18/9/2022).
Ibnu mengatakan, pihaknya sudah mendatangi lokasi kebakaran lahan tersebut untuk melakukan pemeriksaan, dan mengumpulkan keterangan saksi-saksi.
"Kami sudah datang ke TKP. Sementara keterangan yang kami terima lokasi lahan yang terbakar masih berada di lahan tol. Jadi, lokasi yang terbakar bukan lahan milik warga," kata Ibnu.
Kanit Keamanan dan Keselamatan Lalu Lintas (Kamsel) Satlantas Polres Brebes Ipda Saeful mengatakan, jika penyebab sementara insiden kecelakaan lantaran pengemudi terhalang asap pembakaran.
"Ya memang penyebabnya pandangan pengemudi terhalang asap hasil bakaran lahan itu," kata Saeful.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.